BAB 38

3.2K 361 18
                                    

Rosé sedikit terusik karena ia mulai terbangun dari mimpi nya, ia mengucek ngucak matanya lalu menyipitkan matanya.

"Eh, di kamar?" Rosé yang melihat sekeliling lalu kembali melihat jisoo yang masih tertidur pulas.

"Sayang?" Rosé yang mengelus pipi jisoo, "ngh, hm?" Jisoo yang sedikit terusik. "Kok kita ada di kamar?" Rosé yang mengelus kepala jisoo saat jisoo memeluknya.

"Semalem kamu ketiduran di dapur... Jadi aku angkat aja... Kasian kamunya kalau aku bangunin..." Ucap jisoo tanpa menatap rosé.

"Ouhh..." Rosé yang sedikit mengangguk sedangkan jisoo mengeratkan pelukannya, "kamu masih kepengen salad?" Ucap jisoo dengan suara yang tak jelas karena ia menyelundupkan wajahnya di leher rosé.

"Hah? Kamu ngomong apa?" Rosé yang tidak dengar, "kamu masih ke pengen salad, sayang?" Jisoo yang menatap rosé sambil menyipitkan matanya.

"Ouh... Iya...udah selesai kamu buat nya kah?" Rosé yang menaikkan sebelah alisnya, "udah ada di freezer kalau kamu mau..." Jisoo yang kembali menyembunyikan wajahnya.

"Kamu bangun ih... Ayo temenin makan nyaa..." Rosé yang menepuk nepuk punggung jisoo.

"Bentar ih... Aku ngantukk..." Jisoo yang ngedusel dusel di leher rosé, rosé yang mendengar itu menghela nafas.

Ia membiarkan jisoo tetap memeluknya sembari mengelus kepala belakang jisoo, "oh ya... Kamu udah ga mual mual lagi?" Jisoo yang bertanya.

"Udah ga sesering kemarin..." Rosé yang menjawab, sedangkan jisoo hanya mengangguk saja.

Rosé merasakan kalau tangan jisoo sedang mengelus perut nya, "kita jadi ngecek nya?" Jisoo yang bertanya lagi.

"Jadi... Kita pergi siang ini aja... Gimana?" Rosé yang bertanya balik, "yaudah... Gapapa..." Jisoo yang mengangguk.

"Geli chu ihhh..." Rosé yang merasa kalau jisoo menciumi lehernya, jisoo hanya menyengir saja sembari menggesekkan hidungnya ke leher rosé.

~~~

Jisoo dan rosé baru saja keluar dari ruang dokter kandungan, "aku mau ke toilet dulu... Kamu tunggu di sini bentar ya?" Rosé yang menatap jisoo.

"Bisa sendiri kamu?" Jisoo yang bertanya, "bisa kok... Yaudah bentar ya.." Ucap rosé sebelum pergi dari sana.

Sedangkan jisoo hanya mengangguk kecil saja, ia menyusul kemana rosé pergi. Jisoo hanya menunggu rosé di depan kamar mandi saja.

"Eh, soo?"

Jisoo yang merasa di panggil itu menoleh mendapati nancy membuat jisoo mengumpat dalam hati.

Ck, ini kenapa harus jumpa dia si?

"Ah, ya." Singkat jisoo sebelum kembali menatap handphone nya, "kamu ngapain di sini, soo? Kamu sakit ya?" Nancy yang memegang dahi jisoo tetapi jisoo menepis tangan Nancy.

"Jangan berani berani lo nyentuh gue..." Ucap jisoo menatap dingin Nancy, "kenapa sih? Lagian siapa juga yang mau marah kalau aku nyentuh kamu?" Ucap Nancy yang merengut.

"Gue.."

Jisoo dan Nancy menoleh ke samping mendapati rosé yang bersedikap dada menatap Nancy.

"Lo?" Ucap Nancy yang menyirit, "gue yang marah kalau lo berani nyentuh jisoo..." Rosé yang berdiri membelakangi jisoo.

"Kenapa lo marah? Lo kan bukan siapa siapa jisoo..." Nancy yang tersenyum miring, "temen lo yang ganjen satu lagi belum ngasih tau lo ya kalau gue pacar jisoo?" Ucapan rosé membuat Nancy terkejut lalu menatap jisoo.

Sedangkan jisoo hanya memeluk rosé dari belakang, "bercanda kan ji? Masa iya lo mau sama buaya kampus murahan..." Ucap Nancy.

"Omongan lo di jaga ya, nan.... Sekali lagi kalau Lo ngatain rosé murahan, gue ga segan segan nampar lo..." Jisoo yang menatap tajam Nancy.

"Jangan pernah ganggu gue sama rosé." Jisoo menarik rosé pergi dari sana, Nancy yang melihat jisoo dan rosé bergandengan itu berdecak sebal.

"Ck, liat aja ntar... Lo bakal tau rasa..."

Jisoo melirik rosé yang berjalan di samping nya, "sayang?" Ucapan jisoo tidak di ubris rosé membuat jisoo menghela nafas.

"Marah ya?" Jisoo yang bertanya, dan lagi lagi rosé tidak menghiraukan perkataan jisoo. Jisoo menggaruk kepalanya sembari memikirkan cara agar rosé tidak mendiami nya.

"Want to buy a medium size ice cream?" Tawar jisoo yang membuat rosé menoleh ke arahnya sambil tersenyum lebar.

"Mauuu..." Ucap rosé yang semangat membuat jisoo menghela nafas pelan lalu tersenyum.

"Abis itu jangan beli ice cream lagi ya? Kamu udah banyak makan ice cream... Nanti kamu sama baby nya bisa sakit kalau makan ice cream terus.." Jisoo yang mengelus perut rosé.

"Iya daddy..." Rosé yang memutar bola mata malas sembari tersenyum miring, jisoo yang mendengar perkataan rosé itu terkekeh sembari menggeleng.



















VOTE GUYS JANGAN LUPA

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang