BAB 45

2.5K 292 5
                                    

Jisoo yang mendengar perkataan joy itu seketika lemas membuat lisa dan jeje menangkap nya.

"Maafin kita ji..." Cicit jennie yang menunduk, "g-gapapa... Bukan salah lo berdua..." Jisoo yang berusaha berdiri.

Ia memejamkan matanya sembari menghela nafas, setelah ia mengambil jeket lalu pergi ke luar.

"Lo mau kemana?"

Lisa yang mengejar jisoo, "nyari istri gue..." Jisoo yang memakai helm nya lalu naik ke motor.

"Tunggu ji kita ikut!"

~~~

Jisoo benar benar seperti tidak sedang berada di dalam dirinya, bahkan ia merasa dirinya seperti mengambang.

Sudah berjam jam mereka mencari keberadaan rosé di sekitar streat food tetapi hasilnya nihil, rosé tidak ada di sana.

Jisoo menunduk di depan motor nya sembari memegang erat helm nya, "fuck..." Gunggam jisoo yang matanya berkaca kaca.

"Ji..."

Seulgi menyentuh pundak jisoo membuat jisoo menoleh, tanpa berkata apa apa seulgi langsung memeluk jisoo membuat jisoo membalas pelukan nya.

"Apa ga sebaiknya kita kasih tau mommy daddy park? Sama eomma appa lo..." Usul wendy yang mendekati jisoo dan seulgi.

"Nah bener itu ji... Biar kita di bantu mereka nyari si rosé.." Jeongyeon yang mengangguk, "nanti gue panggil anak A team yang lain..." Kini lisa yang berbicara.

"Yaudah deh kalau gitu.."

~~~

Kedua ibu dari dua keluarga itu terduduk lemas di sofa, "kamu sedang tidak bercanda kan, jisoo?" Daddy yang berbicara.

"Maaf, dad..."

Jisoo yang menunduk tak berani menatap dua pria yang berdiri di hadapannya, "apa kamu sudah mencari di seluruh bagian?" Appa yang bertanya.

"Udah, appa... Dia tidak ada... "

Appa yang mendengar perkataan jisoo yang memanggilnya 'appa' itu tertegun, "yasudah... Angkat kepala mu.. Ayo kita cari sama sama.. "  daddy yang menyentuh pundak kanan jisoo.

Sedangkan di luar lisa sedang mengubungi anak A team untuk membantu mereka. "Kira kira.. Menurut kalian siapa yang nyulik rosé kalau rosé beneran di culik?" Celetuk wendy.

"Gue ga tau... Ga mungkin juga kan para mantan mantannya..." Jeje yang menjawab, "tapi bisa aja kan? Mana tau satu di antara mereka beneran ada..." Kini seulgi yang berbicara.

"Bisa jadi... Yaudah gini aja... Nanti lo pada catet nama mantan tuh buaya betina tar di bagi satu kelompok tiga orang buat datangi satu satu namanya..." Usul lisa.

"Ide bagus... Yaudah tar biar gue yang catet.." Wendy yang mengeluarkan pulpen dari saku jaket nya.

~~~

"Gue ga tau... Terakhir gue kontakan sama rosé aja dua bulan yang lalu..."

Mingyu yang menyirit menatap lisa, jeje dan seulgi. "Ga bohong kan lo, gyu?" Seulgi yang menyipitkan matanya.

"Yaelahhh... Beneran njir... Demi Tuhan.. Ngapain coba gue nyulik tuh bocah..." Mingyu yang memutar bola mata malas.

"Yaudah dah... Kalau gitu makasih... Kita balik dulu..." Ucap lisa yang pamit pada Mingyu.

"Iyee..."

Ketiganya kembali menaiki motor masing-masing, "siapa lagi ini?" Jeje yang bertanya pada lisa.

"Ini last.... Jungkook..."

~~~

"Hadehh lo pada ye... Di bilang juga gue ketemu rosé tujuh bulan lalu... "

Jungkook yang bersedikap dada, "bener lo yeeee..." Jeje yang menyipitkan matanya.

"Iya Jeongyeonnnnnnn..." Jungkook yang bersedikap dada. "Yodah yodah... Makaseh, Kook... Kita balik dulu..." Ucap lisa yang menarik kedua tangan nya.

"Sumpah... Ga ada lagi njirrr..."

Namun sedetik kemudian seulgi dan wendy saling tatap tatapan, "ini pikiran kita sama?"  seulgi yang masih menatap wendy.

"Gue rasa.... Lo juga mikir dia kan?" ucapan wendy membuat lisa dan jeje menyirit.

"Mikirin siapa lo berdua?" lisa yang bertanya, "bona Nancy..." serentak seulgi dan wendy membuat keduanya saling tatap tatapan lagi.

"Oh iya... Gue lupa kalau mereka yang sering sering ngejar jisoo..." jeongyeon yang menepuk jidatnya.

"Yaudah ayo kita temuin jisoo nya dulu biar kita diskusi kan..." ucap lisa yang memakai kembali helm nya.

"Yok yok gas ke rumah daddy nya rosé..."
























Te vote vote

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang