BAB 48

3K 293 20
                                    

"Sekali lagi kami minta maaf... "

Jisoo benar benar terdiam dengan seluruh tubuhnya yang bergetar, bahkan sweater nya saja masih berlumuran darah.

"D-dok... Sedang tidak bercanda kan?" jisoo yang matanya sudah berkaca kaca itu menatap sang dokter.

"Maaf, tuan..."

Jisoo hampir saja terjatuh jika soo hyun tidak menangkapnya, "j-jisoo ada apa dengan mu?" soo hyun yang memapah jisoo duduk di kursi tunggu.

"Appa... Aku..."

Soo hyun menghela nafas karena jisoo benar benar tidak bisa berkata kata lagi, soo hyun memeluk jisoo membuat jisoo terkejut.

"It's ok jisoo.. Bukan salah kamu..." ucapan soo hyun itu membuat jisoo memeluk nya bahkan sangat erat.

Saat Jeongyeon dan seulgi ingin mendekati jisoo, kedua nya berhenti karena melihat momen tersebut.

"Well... Gue rasa dengan ini mereka akan berbaikan..." seulgi yang tersenyum menatap keduanya.

"Hahaha... Gue juga merasa gitu... Udah lah... Kita izin pamit aja dulu ke yang lainnya..."

¶¶¶

Jisoo menghela nafas lalu dengan ragu memegang gagang pintu ruangan yang rosé tempati.

"Sudah... Tidak apa apa..."

Soo hyun yang memegang bahu jisoo membuat jisoo tersenyum tipis lalu mendorong pintu tersebut.

Terlihat kedua orang tua rosé dan juga hye kyo yang sedang berbicara dengan rosé, mereka semua menoleh ke jisoo yang hanya terdiam.

Rosé menghela nafas pelan menatap jisoo yang kedua tangannya itu bergetar, "kemari, sayang..." rosé yang merentang kan kedua tangannya.

Hal itu pula membuat jisoo mendekatinya lalu langsung menghamburkan dirinya kepelukan rosé.

"Maafkan aku... Aku benar benar minta maaf padamu..."

Ucapan jisoo itu membuat rosé memeluknya erat, "sudah tidak apa apa, sayang... Jangan menyalahkan diri mu... Itu salah ku..." rosé yang mengelus kepala jisoo.

"Tidak... Bukan salah mu... Jika saja waktu itu aku ikut kamu pasti tidak akan di culik oleh mereka.... Anak kita juga tidak akan kenapa napa.." mata jisoo sudah berkaca kaca membuat rosé tersenyum tipis.

"Dan kamu juga engga akan keguguran..." air mata jisoo seketika itu jatuh membuat rosé terkejut karena ini kali pertamanya ia melihat jisoo menangis di depan mata nya.

"Hey hey sudah... Jangan menyalahkan diri mu... It's not your fault, honey.. and there's nothing wrong between us..." rosé yang menyeka air mata jisoo membuat jisoo kembali memeluk nya.

Kedua bahu jisoo bergetar karena ia menangis di pelukan rosé, sedangkan rosé hanya mengelus punggung jisoo sembari mencium kepala jisoo.

"Maaf... Maaf.... Maafkan aku..."

"Hey sudah lah... Bukan salah kamu, sayang..."

¶¶¶

"Nempel mulu sama roje.... Gantian dong..."

Ucapan wendy itu membuat jisoo menatap tajam ke arah nya, "bercanda gue ji... Hehehe..." wendy yang cengengesan.

Sedangkan para teman teman nya menepuk jidat masing-masing, jisoo sendiri memeluk erat rosé dari samping.

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang