BAB 24

4.5K 412 30
                                    

"Ga mau..."

"Tapi harus di minum rosé...."

"Ga suka bau nyaa... Mualll..... "

"Tapi kata mommy lo harus minum.."

"Gue gak suka-----huek"

Rosé cepat cepat mendekati westafel, jisoo yang melihat itu langsung menaruh gelas jahe tadi di nakas lalu mendekati rosé.

"Huek... Huek..."

Rosé berludah lalu berkumur kumur untuk membersihkan mulut nya, "gue ga suka ji..." Rosé yang berbalik menatap jisoo.

Jisoo yang mendengar itu menghela nafas lalu menarik rosé kedekapannya, "tapi kata mommy, lo suka jahe..." Jisoo mengelus punggung rosé.

"Tapi tadi gue mual nyium aroma nya..." Rosé memeluk jisoo sembari menyembunyikan wajahnya di dada jisoo.

"Gue pun ga suka aromanya... Minum aja ga pernah sangking ga sukanya...."

"Gue suka cuman tadi pas nyium baunya... Kayak nolak buat di minum..."

"Yaudah yaudah... Mau susu? Biar gue buat?" Jisoo yang mengelus kepala rosé, "heem... " rosé yang mengangguk.

"Yaudah bentar biar gue buat..."

Saat jisoo ingin melepaskan pelukan rosé, tetapi rosé malah mengeratkan nya. "Kenapa hey?" Jisoo yang menyirit menatap rosé.

Bukannya menjawab, rosé malah menggeleng saja. "Jadi kan mau susu nya?" Jisoo yang kembali mendekap rosé.

"Jadi tapi ntaran..."

"Dasar manja..."

"Bayinya bukan gue..."

"Jangan bawa bawa anak kita..."

"Beneran juga.... "

Jisoo hanya menggeleng sembari terkekeh saja, "oh iya.. Kan nanti tu kita jalan jalan... Lo waktu di villa mau sekamar sama gue apa sama jennie?" Jisoo yang mengelus kepala rosé.

"Um..."

Rosé yang berpikir itu terdiam sejenak, ia benar benar gengsi bilang ke jisoo kalau dia maunya sekamar sama jisoo.

"Jeh?"

"Gue ga tau ji... Takut gue takut kalau malem anaknya berulah..."

"Yaudah kalau gitu lo se kamar sama gue... Mau?"

"Heem..." Rosé yang mengangguk,  keduanya terdiam dengan pikiran masing masing.

"Jeh jadi buat susu nya?"

"Ouh iya, jadi..."

Rosé melepaskan pelukannya, ia duduk di kursi bar dapur sedangkan jisoo membuat susu untuk rosé.

"Ji/jeh"

Serentak jisoo dan rosé yang sama sama memanggil, "lo aja duluan.." Jisoo yang menaruh segelas susu di hadapan rosé.

"Gue bosen.... Jalan jalan yuk.."

"Ayo... Tapi lo mau kemana?" Jisoo yang menaikkan sebelah alisnya, "um... Kemana aja deh..." Rosé yang meneguk setengah susunya.

"Yaudah kalau gitu lo ganti baju lo.."

"Oke..."

~~~

"Napa liatin gue kek gitu?"

Rosé yang melihat tatapan tidak suka dari jisoo, "lo yakin mau make crop top?" Jisoo yang menaikkan sebelah alisnya.

"Iya lah.... Emang kenapa" rosé yang bertanya balik pada jisoo, "tunggu sini lo... Jangan kemana mana..." Jisoo yang pergi dari hadapan rosé membuat rosé menyirit.

Tak lama jisoo balik sembari membawa sebuah jaket, "untuk apa?" Rosé yang menyirit.

"Pake..."

"Untuk?"

"Ck, bandel banget.... Tinggal di suruh make juga..." Jisoo yang memakaikan jaketnya ke rosé, "ih kok make jeket?" Rosé yang mengeluh.

"Jangan ngebantah.... Kasian dia bisa masuk angin.." Jisoo yang menyentuh perut rosé yang masih rata tetapi ada isinya.

"Ish... Iya iya..." Rosé yang cemberut menatap jisoo, "kasian juga lo nya... Bisa masuk angin... Lo lagi hamil..." Jisoo yang mengelus perut rosé.

Rosé sendiri terdiam karena perkataan jisoo dan juga perlakuannya yang membuat jantung nya berdegup kencang.

JANGAN GITU JIIII....GUE GA MAU NGALAH..

"udah jangan marah marah.... Ayo pergi..." Jisoo yang mengelus kepala rosé, setelahnya jisoo menarik rosé masuk kedalam mobil.

Keduanya terdiam sedang pikiran masing masing saat jisoo melajukan mobilnya membelah kota siang itu.

Tiba tiba tangan kiri jisoo berada di perut rosé membuat rosé tertegun lalu menoleh ke arah nya.

"Gapapa pengen ngelus aja..." Jisoo yang menjawab kebingungan rosé, sedangkan rosé hanya mengangguk saja.

jisoo mengelus lembut perut rosé dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya untuk menyetir.

"Oh iya ini kita mau kemana?" Rosé  yang menaikkan sebelah alisnya, "island Park.... Lo mau kan?" Jisoo yang membelokkan mobil nya.

"Mau..."

'Yaudah kita kesana...."

~~~

"Ayo lah jiiiii... Please... "

Rosé yang memasang muka memelas di hadapan jisoo yang menghela nafas, "kata eomma kan.... Kalau lo ga nurutin permintaan gue yang lagi hamil, anak lo bakal ileran.... Mau lo?" Rosé yang menyipitkan matanya.

Jisoo yang tidak bisa membantah itu kembali menghela nafas, "yaudah tapi kita beli yang kecil ya..." Jisoo yang menaikkan sebelah alisnya.

"Ih kok yang kecil?"

"Jadi lo mau yang sedang?"

Ucapan jisoo di angguki rosé yang tersenyum lebar, "yaudah yaudah... Sana lo pesen ice cream nya..." Rosé yang mendengar perkataan jisoo itu langsung menghampiri sang tukang ice cream.

Setelah membayar ice cream milik rosé, keduanya kembali berjalan mengelilingi taman bermain itu.

"Ga baik makan sambil jalan... Ayo sini..."

Jisoo menarik rosé agar duduk di bawah pohon besar karena di bawah pohon itu ada  bangku yang di sediakan.

"Sini lo gue pangku aja.." Ucapan jisoo membuat rosé menyirit, "kenapa?" Rosé yang bertanya.

"Kotor semua... Udah sini jangan bandel lo..." Jisoo menarik rosé agar duduk di pangkuannya.

Rosé kembali memakan icecream nya, "lo ga mau?" Rosé menyodorkan sesendok ice cream ke jisoo.

"Mau... Tapi lo makan lah.."

"Buka dulu mulut lu..."

Jisoo menuruti perkataan rosé, ia membuka mulutnya lalu rosé menyuapi ice cream tersebut.

Rosé kembali menghadap ke depan sembari bersandar ke jisoo dan memakan ice cream nya. Jisoo hanya mengelus perut rosé sembari melirik ke wajah cantik si blonde.

Harus gue ya yang ngaku ke lo duluan?
























Vote guys jangan lupa

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang