BAB 40

3.9K 375 40
                                    

Rosé menunduk sembari memainkan jari jari nya, para ciwi ciwi saling lirik lirikan. "Kan udah dia bilang ren... Jangan ngasih tau jisoo kalau kita makan ice cream.." Bisik nayeon.

"Gue ga ada ngasih tau jisoo, njir... Orang gue ngasih tau ugi..." Irene yang membalas bisikan nayeon.

"Gue rasa waktu itu jisoo ada di dekat seulgi deh..." Celetuk jennie yang ikut berbisik, "jangan berisik lo bertiga... Udah kita liat aja dulu jisoo mau ngapain..." Joy yang berbisik.

Sedangkan keempat sahabat jisoo belum datang karena mereka tadi sempat di ajak balapan sebentar oleh Momo.

Jisoo dan rosé sudah sepuluh menit saling diam diaman, rosé tidak berani menatap jisoo karena ia takut.

"Maaf..." Hanya sepatah kata itu yang keluar dari mulut rosé, jisoo yang mendengar itu menghela nafas.

"Kenapa makan ice cream lagi?" Jisoo yang bertanya dengan suara lembut membuat jennie dan joy saling tatap tatapan.

"Kayaknya bakal ada drama..." Jennie yang tersenyum miring, "kita liat aja dulu..." Joy yang ikut tersenyum miring.

"Tadi aku ke pengen... Mangkanya makan ice cream lagi..." Rosé yang masih tidak berani menatap jisoo.

Lagi lagi jisoo hanya menghela nafas, "kamu tau kan udah lebih dari tiga kali kamu makan ice cream minggu ini?" Rosé hanya mengangguk mendengar perkataan jisoo.

"Hey tatap aku... Aku lagi ngomong sama kamu... Lantainya lebih menarik dari aku ya?" Jisoo yang mengangkat dagu rosé.

"Kok gue yang baper ya..." Bisik nayeon, "ni pacar gue mana sih? Lama banget dateng nya..." bisik joy.

"Maafin aku..." Rosé yang menatap mata jisoo, jisoo tersenyum sembari mengelus kepala rosé.

"Aku ga marah sama kamu... Aku cuman khawatir... Nanti kalau kamu sakit gara gara kebanyakan makan ice cream gimana?" Ucap jisoo dengan nada lembut membuat Irene nyengir sendiri.

"Gue bilang gue iri..." Irene yang berbisik, "kasian dedek bayi nya juga kalau kamu sakit..." Jisoo yang menarik rosé ke dekapan nya.

"Iya aku salah, maafin akuu..." Rosé yang membalas pelukan jisoo, "shutt... Aku ga nyalahin kamu kok, sayang..." Jisoo yang mencium kening rosé.

"Udah njir udah... Muak gueeeeeee..." Ucapan Irene membuat jisoo dan rosé menoleh.

"Cukup mesra mesraan nya mommy daddy... Kita cuakkkkk..." Ucapan nayeon membuat jisoo dan rosé saling tatap tatapan lalu terkekeh.

"Mangkanya nikah.." Serentak keduanya tanpa di rencanakan, ucapan keduanya membuat keempat gadis itu melotot.

"Songong lo berdua mentang udah sah.." Jennie yang menyipitkan matanya, "songong dong... Bisa ga lo pada?" Rosé yang sengaja mengecup bibir jisoo.

"HEH! STOP BUAT GUE PENGEN MENGHILANG DARI RUMAH KALIAN!"

Ucapan joy itu membuat jisoo dan rosé terkekeh, "pulang ini gue minta jeje ke rumah.." Ucapan nayeon membuat semuanya menatap dirinya.

"Mau ngapain?" Irene menaikkan sebelah alisnya, "mau lamaran!muak gue pacaran ga nikah nikah... Kalah gue sama yang ga pacaran tiba tiba nikah.." Nayeon membuat mereka semua terkekeh.

~~~

Jisoo mendekati kasur sembari mengancing piyama nya, "sebelum tidur kamu ada kepengen sesuatu?" Jisoo yang sudah hafal kalau setiap malam itu rosé selalu meminta sesuatu.

Ia duduk bersila sembari menatap rosé, "um...." Rosé yang tampak berpikir. "Ada?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.

"Pengen pisang..." Ucap rosé, "ouh.. Pisang... Yaudah bentar..." Jisoo yang beranjak dari kasur.

BACKSTREET? -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang