Vanish

577 61 20
                                    

Annyeong
Beyourluve
Happy reading ya guys
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ka ayo cari ka pete " Rengek primly lagi.

"Ini untuk pertama kali nya Pete ke sini, dan gak mungkin dia pergi jauh dari sini " Ucap Kinn .

Mereka semua keluar dari kamar Pete, Nancy menangkap satu hal yang janggal.

"Bu, figura ini " Tunjuk cheline pada figura yang awal nya tergantung sekarang berakhir di atas nakas .

Cheline dan Porsche menghampiri Nancy.

"Apa mungkin dia ingat sesuatu tentang orang tua nya? " Tebak cheline, menatap wajah Porsche.

"Apa tempat ini jauh? " Tanya Porsche pada cheline.

"Gak terlalu jauh nak, tapi jika kita ke sana dengan cuaca seperti ini  , akan memakan waktu yang lama  , karna pemakaman ini berada di atas bukit daerah selatan sana " Sahut cheline.

"Ayo kita kesana " Sahut Porsche.

"Mobil kita gak ada nak,  " Cheline bingung ia hanya punya 1 mobil dan 2 motor milik Nancy dan Helen.

"Astagaa " Porsche meremas rambut nya kuat.

"Bentar " Kinn langsung menelpon bawahan nya, .

"Halo arm  , kirim kan mobil ke alamat ini secepat mungkin, dan kau lacak sebuah mobil ***** dengan nomer polisi ××××× ,  Pete menghilang dengan mobil itu.

" APA??? PETE KU HILANG?BAGAIMANA BISA HAH??? " Bukan arm yang menjawab, melain kan sang kaka tertua.

"TUNGGU APA LAGI?? CEPAT LAKSANAKAN PERINTAH KINN " teriak thankhun pada bawahannya.

"Kinn lo cari di sana, biar kaka bantu arm untuk melacak keberadaan Pete " Ucap thankhun dengan tegas.

"Thnks ka "  Kinn pun memutus kan panggiilan itu.

"Oke, tenang dulu ya, kinn udah kerahin anak buah kinn, buat nyari Pete ma, mama tenang ya " Ucap Porsche menenangkan cheline.

Tak berapa lama mobil yang di pinta kinn pun datang  , mereka langsung pergi mencari pria manis itu.

.
.
.
.
.
.
.

Pete terbangun kala ia merasa ada yang mengusap pelan rambut nya,  satu kata yang dapat Pete rasakan yaitu Nyaman, bahkan saking nyaman nya pria manis itu merasa enggan membuka mata nya.

"Sayang " Suara lembut itu mampu membuat Pete membuka matanya  , hal pertama yang ia lihat adalah, wajah cantik seorang wanita yang sedang memangku kepala nya.

"Haii jagoan buna! " Sapa wanita itu lembut, Pete mencoba mengenali wajah wanita itu.

"Buunaa? " Tanya Pete,  Dewi mengangguk,.

"Kamu masih ingat buna sayang?, iya ini buna sayang, buna kira Biu sudah lupa "  Sahut dewi tersenyum, seraya mencubit pelan pipi bulat Pete.

Pete menatap dalam wajah Dewi, begitu juga sebalik nya,  dewi melihat ada banyak luka di mata putra nya,.

Air mata Pete jatuh lagi  " Jagoan buna kenapa nangis heum ? "  Dengan lembut wanita itu mengusap air mata di pipi Pete.

Happiness story (Biblebuild) (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang