-
-
-
-
Selamat membaca....
🍂🍂🍂🍂🍂
Sekarang adalah hari Senin. Hari yang di benci oleh semua siswa-siswi SMA Delima. Dan terlihatlah tiga orang gadis yang tengah berjalan di koridor sekolah saling bersampingan.
"Guys, gw mau ke Arkan dulu. Mau kasih ini. Lo berdua duluan aja". Kata Lina sambil memperlihatkan kotak bekal itu pada Melisa dan Aulia.
"Sweet banget sampai di bawain bekal begitu". Ujar Melisa dengan tatapan menggoda.
"Yang saling cinta mah, beda Mel". Celetuk Aulia sambil menyenggol bahu Melisa.
Lina terkekeh. "Makanya Mel Lo harus berjuang buat dapetin Rizqan".
"Dan Lo Aulia. Lo harus bisa buat Dika jatuh cinta sama Lo".
Kata Lina yang memberikan semangat kepada dua teman dekatnya. Melisa dan Aulia mengangguk mantap.
"Kalo gitu gw sama Aulia duluan ke kelas ya". Pamit Melisa.
"Iya". Balas Lina mengangguk.
Setelahnya Melisa dan Aulia melangkah pergi. Dan Lina melanjutkan langkah kakinya menuju kelas Arkan, pacarnya.
Saat Lina sudah berada di depan kelas Arkan. Ia mengintip dari jendela kelas. Ternyata, Arka tidak ada di sana. Apa Arkan belum datang? Atau dia pergi ke ruang paskib untuk bersiap-siap menjalankan tugasnya menjadi pengibar bendera?. Pikir Lina.
Dan malahan yang gw lihat ada si polos yaitu Klara. Orang yang paling gw gak suka karena selalu mengganggu hubungan gw dan Arkan. Tapi sayangnya dia adalah sahabat tersayang Arkan, pacar gw.
"Lina, cari Arkan yah? Arkan-nya udah pergi ke ruang paskib". Kata Klara yang menghampiri gw yang lagi berdiri di depan pintu kelasnya dengan wajah sok polos. Yang bikin gw pengen nampol aja rasanya.
"Ok". Gw cuman membalasnya dengan singkat.
Setelahnya gw ingin pergi melangkah. Namun sebuah suara yang sangat gw kenal, menghentikan langkah gw.
"Ngapain kesini?".
Tanya seseorang yang baru datang. Yang ternyata adalah Arkan.
Arkan Renanda. Seorang laki-laki tampan. Yang memiliki mata tajam bak elang, hidung mancung dan memiliki tinggi badan 180 cm. Arkan adalah salah satu anggota paskib. Dulu gw suka Arkan secara diam-diam. Gw selalu perhatiin dia saat latihan paskib. Gw stalkingin Ig dia setiap saat. Dan saat gw udah kelas sebelas, tiba-tiba dia nembak gw. Ya, gw terimalah. Kapan lagi coba? Crush nembak. Uhuyyy.
Lina lantas langsung berbalik dan tersenyum manis. "Aku mau kasih bekal buat kamu". Ujar Lina yang menyodorkan kotak bekalnya pada Arkan.
"Gak perlu!". Kata Arkan singkat.
Tatapan Lina berubah sedih. Ketika Arkan menolak bekal yang di berikan.
Melihat itu, Arkan menghela nafas. "Yaudah sini".
Senyum Lina langsung mengembang. Dan langsung memberikan bekal itu pada Arkan.
Sedangkan itu Klara sudah masuk kedalam kelas dengan pandangan tak suka. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa selain diam.
"Kalo gitu aku ke kelas. Jangan lupa di makan". Ucap Lina.
Arkan membalas dengan anggukan singkat. Setelahnya Lina langsung melangkah pergi menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)
Teen FictionCoba baca dulu cerita ini siapa tau nyantol. [ Karya ini murni hasil dari pemikiran author ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ini cuman kisah cinta mereka bertiga semasa SMA. Dengan lika-liku dan rahasia di dalamnya. Cover by pinterest