chapter 14

38 4 4
                                    

.

.

🍂🍂🍂

Setelah hari Minggu berlalu. Hari Senin pun kembali tiba. Dimana, semua orang memulai aktivasi pada hari ini.

Di SMA Delima. Sekarang lagi mengadakan pertandingan antar sekolah, dengan SMA Delima menjadi tuan rumahy. Banyak sekali siswa-siswi dari sekolah lain berdatangan untuk menjadi suporter sekolah masing-masing.

Kita beralih pada tiga gadis yang sedang duduk-duduk santai di kantin sekolah. Ketiga gadis itu seperti yang kita semua tau, yaitu Lina, Melisa dan Aulia.

"Menurut gw Lin. Mending sekarang lo cuekin Arkan dulu deh. Kita lihat, kalau dia benar-benar sayang sama Lo, dia pasti akan membujuk Lo buat berhenti marah sama dia" saran Melisa. Mereka bertiga sekarang lagi membahas masalah Lina kemarin.

"Gitu ya?" Sahut Lina. Yang diangguki mantap Melisa.

"Tapi, kalau Arkan gak ngebujuk. Gimana?" Timpal Aulia.

"Isshhh! Lo jangan bilang begitu lah. Bikin Lina takut aja" ucap Melisa. Ketika melihat keraguan dalam diri Lina setelah mendengar ucapan Aulia.

"Gak papa Lin. Buat cari bukti aja" lanjut Melisa. Menyakinkan Lina.

Lina menghela nafas berat. "Tapi, masalahnya. Arkan minta gw buat dukung dia saat pertandingan basket hari ini"

"Ya, Lo harus dukung. Demi sekolah kita. Tapi, dukungan Lo jangan buat Arkan sendiri aja. Semangatin dan dukung penuh semua tim basket SMA delima. Lanjut Melisa

"Kalau perlu Lo bikin Arkan cemburu sekali-kali. Biar dia tau gimana gak enaknya cemburu itu" timpal Aulia.

"Nah, benar tuh apa kata Aulia" sahut Melisa.

"Ok, gw akan coba saran kalian berdua" ucap Lina.

"Pertandingan pertama apa?" Tanya Lina pada Melisa dan Aulia.

"Futsal" sahut Aulia. Yap, kalau mau tau tentang informasi seputar pertandingan. Aulia lah orang yang paling tau, karena dia punya banyak informasi.

"Futsal? Berarti Dika kan yang tanding" ujar Melisa.

"Iya, kenapa?!" Sahut Aulia tak suka.

Melisa mengeryit bingung dengan respon Aulia. "gak papa. Cuman tanya aja. Santai aja kaleee" balas Melisa.

"Yaudah kalau gitu. Ayok! Kita lihat" ajak Lina.

Lina, Melisa dan Aulia melangkah pergi. Saat di koridor sekolah. Tak sengaja mereka bertiga berpapasan dengan tim basket putra SMA delima, dan tentunya disana ada Arkan.

"Hai, Lin" sapa salah satu tim Arkan, yaitu hito.

"Oh, hai juga hito" sapa balik Lina sambil tersenyum. Yap, Lina memang kenal dengan hito saja yang lainnya tidak terlalu. Tapi, walaupun begitu mereka semua tetap saling sapa kok. Sesekali.

Arkan menatap Lina lekat. Sedangkan Lina, berusaha untuk cuek dan tidak menyapa Arkan. Ia sadar, kalau Arkan menatapnya.

Arkan menatap kepergian Lina dan kedua temannya dengan tatapan yang sulit di artikan. Dia, mengerti kalau Lina sekarang lagi marah.

"Loh? Kok Lina gak sapa Lo, Arkan?" Tanya salah satu anggota tim Arkan, bernama Andra.

Arkan mengedikkan bahu

Andra mengernyit bingung. Tapi, Andra tetap mengangguk saja, karena itu bukan urusannya.

"ARKAN!!!"

Teriak seorang gadis yang menghampiri Arkan sambil berlari. Lalu langsung memeluk tangan Arkan sambil tersenyum manis. Arkan merespon dengan senyuman.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang