Chapter 11

39 2 2
                                    

"Gak perlu. Santai aja sama mama aku. Kita langsung pergi aja" balas Lina.

Lina sudah berucap seperti itu mau tak mau Arkan menyetujui. Keduanya pun melangkah keluar dari rumah menuju minim Arkan berada.

Setelahnya mobil itu melesat membelah jalanan kota Jakarta yang lumayan padat.

-----------

Hingga mobil Arkan berhenti tepat di parkiran alun-alun kota. Lina dan Arkan keluar dari mobil. Terlihat banyak sekali pengunjung yang datang ke alun-alun kota malam ini, padahal tidak malam Minggu.

"Kamu ajak aku ke alun-alun kota ternyata?" Ujar Lina tersenyum menatap Arkan yang berada di sebelahnya.

"Kenapa? Gak suka?" Tanya Arkan. Membuat Lina menggeleng cepat.

"Enggak kok, suka banget malah. Apapun tempatnya, kalau sama kamu aku suka" kata Lina. Yang diangguki Arkan.

Tanpa kata, Arkan langsung mengandeng tangan Lina masuk ke area alun-alun kota. Lina, ia terlihat sangat senang karena di gandeng oleh Arkan.

Mereka berdua berjalan-jalan. Di alun-alun kota banyak sekali penjual-penjual makanan, minuman dan mainan untuk anak-anak. Oh ada lagi, wahana permainan, penyewaan sepeda listrik dan masih banyak lagi.

Mata Lina berbinar ketika melihat penjual es krim. Hendak melangkah kesana, namun tertahan oleh Arkan.

"Mau kemana?" Tanya Arkan.

"Arkan~ mau itu~" rengek Lina seperti anak kecil, sambil menunjuk pada si penjual es krim yang berada tak jauh dari mereka berdua.

Arkan mengikuti arah telunjuk Lina. "Es krim?" Tanya Arkan ketika tau apa yang Lina mau.

Lina manggut-manggut. "Iya"

"Enggak boleh" kata Arkan.

"Kok, nggak boleh?" Tanya Lina lesu.

Arkan menghela nafas. "Entar Lo sakit, gw yang repot"

"Ishh! Gak akan sakit, kalau belinya cuman satu doang"

"Ya, Arkan Ya"

"Ya"

"Ya"

"Ya"

Lina merayu Arkan, agar mengizinkan dirinya membeli es Krim.

"Gw bilang enggak! ya enggak!" kaya Arkan marah, menatap tajam Lina.

Lina kesal. Ia langsung melangkah  pergi dari Arkan. Arkan menghela nafas jengah tapi tak urung ia tetap mengejar Lina.

Sepanjang jalan Lina menggerutu. Sampai-sampai tak memperhatikan sekitar, hingga......

BRUGG!

Bahu Lina bertubrukan dengan bahu seseorang.  Membuat Lina mengaduh kesakitan sambil memegang bahunya.

"Aduhh!"

"Maaf-maaf, Lo gak papa kan?" Tanya cowok yang bertubrukan dengan Lina.

Lina menatap cowok itu, lalu menggelengkan kepalanya. "Gak, Gw gak papa kok. Gw juga salah, jalan gak lihat sekitar maaf ya?" ujar Lina tersenyum.

Cowok itu mengangguk sambil tersenyum tipis pada Lina.

"Lina!" Seru Arkan sambil berjalan mengarah pada Lina.

Lina menoleh, begitu juga dengan cowok itu. Sebenarnya Lina ingin pergi lagi. Tapi, kalah cepat dengan Arkan yang menggenggam tangannya.

Arkan menatap cowok yang didepannya dengan wajah datar dan dingin. Sedangkan cowok itu menatap bingung Arkan.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang