Chapter 24

37 4 4
                                    

.

.

.

.

Setelah kurang lebih tiga jam belajar. Akhirnya tiba dimana jam istirahat berbunyi. Semua siswa-siswi bergegas keluar dari kelas masing-masing menuju kantin.

Tapi berbeda dengan ketiga cowok voli XI IPS 4. Mereka bertiga tidak ada yang mau ke kantin, karena malas. Ketiganya lebih memilih tetap berada di kelas.

"Wish! Apaan nih?" Tanya Reynand. Duduk di kursi depan meja Rizqan. Sambil melihat isi dari paper bag yang ada di atas meja Rizqan.

Rizqan tidak menjawab pertanyaan Reynand. Ia lebih memilih fokus bermain game di ponselnya.

"Bekal?" Ujar Reynand. Ketika tau isi dari paper bag itu.

"Tumben Lo bawa bekal" timpal Elang.

"Kepo Lo berdua" sahut Rizqan. Tapi masih tetap fokus dengan ponselnya.

"Udah jam istirahat. Kenapa gak Lo makan?" Tanya Reynand.

"Males" jawab Rizqan acuh.

"Yuadah. Kalau gitu buat gw aja" ucap Reynand sambil mengeluarkan kotak bekal itu dari paper bag. "Kebetulan gw laper" lanjutnya.

Rizqan berdecak. Lalu, merebut kotak bekal itu dari Reynand. Saat sang empunya hendak membuka kotak bekal itu.

Dengan mata menatap tajam Reynand. Rizqan menyuap makanan itu . Rizqan sempat terdiam sebentar sambil menguyah pelan makanan buatan Melisa.

"Enak juga masakannya" batin Rizqan. Lalu fokus makan dengan lahap.

"Bilang aja kali, Lo gak ikhlas masakan buatan Melisa di makan sama Reynand" celetuk Elang. Membuat sang empunya tersedak.

Rizqan mengambil minuman pemberian dari Melisa dan langsung meminumnya. Sedangkan, Elang dan Reynand melihat reaksi Rizqan yang lumayan berlebihan. Lantas terkekeh.

"Gengsi kok di gedein" kata Reynand.

Rizqan menatap dua temannya tajam. Lalu, setelahnya kembali menikmati makanan pemberian Melisa sampai makanan itu habis tidak tersisa.

Seenak itu ya Rizqan masakan dari Melisa - author

Gak! - Rizqan

Ck! Dasar gengsi! - author

********

Sedangkan itu, tiga gadis yang tentu kita tahu yaitu Lina, Aulia dan Melisa. Melangkah keluar dari kelas bersama untuk ke kantin.

Melisa, gadis itu saat ini sering diam. Setelah mengetahui fakta kalau Rizqan lagi dekat sama cewek dan ceweknya adalah kakak tingkat mereka.

Tiba-tiba Melisa berhenti melangkah. Membuat Lina dan Aulia juga ikutan berhenti.

Melisa menatap kedua temannya. "Gw gak mau ke kantin. Lo, berdua aja" kata Melisa. Lalu, melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari kedua temannya.

Lina dan Aulia menatap kepergian Melisa. Mereka berdua paham dan mengerti rasanya. Pasti Melisa lagi berpikir. Apakah ia harus mundur? Atau tetap melangkah maju dan siap dengan semua rasa sakit yang ia dapat.

Lina dan Aulia melanjutkan langkahnya menuju kantin bersama. Bukannya mereka berdua jahat atau tidak mau menemani Melisa. Tapi, keduanya memberi ruang untuk Melisa menenangkan diri.

Setibanya Lina dan Aulia di kantin. Keduanya mencari tempat duduk yang pas. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk duduk di meja paling ujung.

"Lo mau pesan apa?" Tanya Lina pada Aulia. Saat mereka berdua sudah duduk.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang