chapter 4

43 4 3
                                    

.

.

.

.

Bel istirahat berbunyi. Semua siswa-siswi bergegas keluar dari kelas, untuk ke kantin mengisi perut mereka yang sedari tadi meronta pengen diisi.

Lina, Melisa dan Aulia sekarang sedang berada di koridor sekolah. Berjalan bersampingan menuju kantin. Hingga ketiganya sudah tepat berada di ambang pintu masuk kantin.

Aulia celingak-celinguk mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Tuh, ada yang kosong. Ayok! Kesana nanti ada yang duluan dudukin". Kata Aulia menunjuk pada sebuah tempat duduk di dekat jendela.

Melisa dan Lina kompak mengangguk tanda keduanya setuju.

Hingga.....

Saat ketiganya ingin langsung menuju tempat duduk. Mata Melisa tak sengaja menemukan objek yang menarik untuk matanya. Seketika seutas senyum tepatri di wajahnya.

Lalu dengan gesit, Melisa melangkah dengan sedikit berlari menghampiri objek yang menarik itu. Sedangkan Aulia dan Lina menatap bingung kepergian Melisa. Tapi tak urung Aulia langsung mengajak Lina untuk duduk.

"Rizqan!".

Panggil Melisa yang berjalan di belakang punggung Crushnya yang tidak membalas sapaan dan malah cuek-cuek saja.

Wajah Melisa cemberut. Namun ia tetap keukeh memanggil Rizqan.

"Rizqan".

"Rizqan".

"Rizqan~".

Panggil Melisa terus-menerus. Hingga tanpa sengaja Melisa menginjak tali sepatunya yang lepas, yang membuat sang empunya jatuh. Tepat saat Rizqan berbalik badan, Melisa jatuh dan di tangkap oleh Rizqan. Sekarang posisi mereka berdua terlihat seperti berpelukan. Aduhh~ romantis sekalih bestie.

Mata mereka berdua saling bersitatap. Rasanya Melisa sudah tenggelam dengan menatap mata tajam bak elang itu. Begitu juga Rizqan yang tanpa sadar dia mengagumi wajah manis Melisa, apalagi saat tersenyum.

Kejadian itu tak luput dari siswa-siswi yang berada di kantin. Termasuk Lina dan Aulia.

"Bucin banget teman Lo Aulia".

"Teman Lo juga ya!".

Lalu Lina dan Aulia saling tertawa kecil.

Sedangkan itu. Rizqan sudah sadar, lalu melepas pelukannya pada Melisa. Membuat sang empunya yang belum ada ke seimbangan, benar-benar jatuh ke lantai kantin. Biar keroknya? Jangan di tanya lagi cuman diam doang.

"Aduh!". Ringis Melisa yang sudah terduduk di bawah sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit.

Emang ya si Rizqan tidak berperikemanusiaan!

Orang-orang yang ada di kantin kompak mentertawakan Melisa yang jatuh. Termasuk Lina dan Aulia yang juga ikut-ikutan ketawa, malah ketawa mereka berdua yang paling kencang.

Melisa yang melihat itu. Lantas menatap kesal. "Diam! Lo semua. Mau gw tonjok-tonjok satu-satu, hah?!".

Melisa mengalihkan pandangannya dimana Rizqan berada. Tapi ternyata orangnya sudah tidak ada, yang makin membuat Melisa kesal. Dengan susah payah dan menanggung rasa malu, Melisa bangkit dan berjalan menuju kedua temannya.

"Makanya jangan banyak tingkah Lo". Ujar Aulia. Ketika Melisa sudah duduk bersama mereka berdua.

Lina terkekeh. "Jatuh sih gak seberapa Aulia. Tapi malunya". Sahut Lina.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang