.
.
.
Acara pertandingan berlanjut. Sekarang, giliran pertandingan Voli. Kali ini, di lapangan voli. Alias di tribun. Sudah banyak penonton berdatangan dan mencari posisi kursi yang pas.
Begitu juga dengan Lina, Melisa dan Aulia. Lina dan Aulia ikut menonton demi Melisa yang mau memberi semangat dan dukungan penuh untuk Rizqan, Crushnya.
Sama seperti saat melihat pertandingan futsal. Mereka bertiga memilih posisi kursi tribun yang berada di tengah-tengah.
Hingga tim voli dari SMA Delima masuk ke area lapangan bersamaan dengan tim lawan. Suara riuh pun terdengar.
Melisa berdiri. Dan ikut memberikan sorakan yang diikuti Lina dan Aulia.
"RIZQAN SEMANGAT!!!!" Teriak Melisa. Mengalahkan suara penonton lainnya.
Tiba-tiba seseorang datang dan dengan santainya mengambil posisi duduk di samping Aulia. Seseorang itu adalah Dika. Ya, siapa lagi.
"Gak usah pakai teriak-teriak Mel. Biasa aja, yang ada nanti suara Lo habis" tegur Dika.
Membuat Melisa menatap kesal pada Dika. "Terserah gw lah!" Sahut Melisa.
Aulia, sedari tadi gadis itu diam saja. Tak berkomentar apa-apa. Lalu mendudukkan dirinya yang bersampingan dengan Dika.
"Kamu kenapa gak istirahat aja sih, Dika" kata Aulia. Dika menggeleng sebagai respon.
Aulia menghela nafas panjang. Lalu, kembali menatap ke arah lapangan dimana tim voli sudah mengambil posisi masing-masing. Karena sebentar lagi pertandingan voli akan di mulai.
Melisa, dari tadi gadis itu tak berhenti-hentinya menyoraki nama Rizqan. Lina yang berdiri di samping Melisa geleng-geleng kepala melihatnya.
Lina duduk di kursi dan mulai menyibukkan dirinya dengan ponsel. Sepanjang pertandingan di mulai Lina sesekali saja melihat ke arah pertandingan. Sisanya gadis itu malah fokus main ponsel miliknya.
Tanpa Lina sadari. Dibawah sana ada satu pasang mata yang menatapnya sambil tersenyum.
"Syuttt! Lin!" Panggil Melisa. Membuat Lina mengalihkan pandangannya dari ponsel pada Melisa.
"Kenapa?" Tanya Lina menautkan alisnya.
"Tuh!" Tunjuk Melisa dengan dagunya ke arah lapangan voli.
Lina mengikuti arah tunjuk Melisa. Lalu terkejut. Elang, cowok itu tengah menatap ke arahnya dengan senyum terukir di wajah cowok itu. Tapi yang membuat dirinya keheranan? Cowok itu lagi tanding loh, kenapa gak fokus aja buat menang. Ini malah menatap dirinya.
Aksi Elang itu. Membuat penonton lainnya menatap Lina. Sang empunya merasa jadi pusat perhatian jadi risih.
"Lo, gak peka Lin?" Tanya Aulia. Membuat Lina menoleh dengan raut kebingungan pada Aulia.
Lina menggeleng denga polosnya. Karena memang benar. Ia tak tau apa maksudnya.
"Ck! Berdiri!" Melisa menarik paksa tangan Lina agar berdiri.
"Ck! Kenapa sih sebenarnya?!" Tanya Lina kesal pada Melisa. Membuat Aulia terkekeh melihat kedua temannya.
Melisa mendengus kesal. "Lo, emang gak peka ya? Elang dari tadi natap Lo itu, kode! Biar Lo kasih semangat!!"
"Udah cepat!" Gesak Melisa. Membuat Lina mau tak mau menurut.
Lina menarik nafas sejenak lalu ia keluarkan kembali. "ELANG!!!! SEMANGAT!" Teriak Lina sambil mengangkat salah satu tangannya ke atas berbentuk kepalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)
أدب المراهقينCoba baca dulu cerita ini siapa tau nyantol. [ Karya ini murni hasil dari pemikiran author ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ini cuman kisah cinta mereka bertiga semasa SMA. Dengan lika-liku dan rahasia di dalamnya. Cover by pinterest