Cerita ini hanya khayalan semata. Karena sebetulnya aku tidak bisa memilikinya. Wkwkwk
Di kamar bernuansa Cream dan cokelat dengan langit yang sebentar lagi akan gelap. Seorang gadis dengan kacamata yang bertengger di batang hidungnya, gadis itu Melisa. Ia tengah duduk di kursi meja belajar sedang sibuk mengerjakan tugas.
"Ck! Matematika emang gitu ya? Udah di hitung capek-capek. Eh, hasilnya gak ada di pilihan" gerutu Melisa.
Hingga bunyi notifikasi ponsel, membuat Melisa mengalihkan atensinya. "Siapa sih? Ganggu aja!" Kata Melisa. Tapi tak urung ia tetap meraih ponselnya untuk melihat siapa yang chat.
Melisa menutup mulut saking kagetnya, ketika ia tahu siapa yang chat. Layar ponsel itu menampilkan sebuah chat dari seseorang yang ia tunggu-tunggu dan dirinya idam-idamkan. Siapalagi kalau bukan 'rizqan'.
"WOW!!! RIZQAN CHAT GW DULUAN?!"
"Serius? Gw gak mimpi kan? Iyakan? Benarkan?"
Pekik Melisa, lalu ia berbicara sendiri sambil menepuk pipinya berkali-kali untuk memastikan mimpi atau tidak. Ternyata benar tak mimpi.
Melisa berlari menuju kasur. Melompat-lompat di atas kasur kesenangan.
"Hah~ demi apa~ gw senang banget" pekik Melisa di akhir kalimat.
Dengan segera Melisa menekan chat itu. Untuk melihat chat apa yang di kirim Rizqon. Taypo di sengaja wkwkwk
Rizqan:
Sorry ganggu. Gw cuman mau ngajak Lo jalan-jalan ke alun-alun kota malam ini, Lo mau gak?Kata demi kata yang di kirim Rizqan membuat Senyum manis terukir di wajah Melisa. Tapi.....
Jangan kepedean! Gw ngajak Lo itu? Sebagai permintaan maaf karena udah bikin Lo pingsan.
Senyum yang tadi terukir, seketika hilang. Tergantikan dengan raut wajah cemberut.
"Baru juga senang. Eh, malah di jatuhin lagi" gumam Melisa sambil membalas chat dari Rizqan.
Melisa bukan Lisa:
Mau dong.
Jam berapa?
Oh iya aku pergi sendiri atau di jemput kamu?
Iya, gak kepedean.
Tapi baper dikit. HeheheRizqan:
Ok
Jam delapan
Gw yang jemput
Lo baper, gw gak tanggung jawab"Singkat, padat dan jelas. Mantap" kata Melisa ketika melihat balasan dari Rizqan.
Melisa melangkah turun dari kasur menuju lemari. "Gw harus tampil oke nih di hadapan Rizqan" gumam Melisa. Lalu memilih baju yang cocok untuk ia gunakan pergi. Melupakan tugas yang tadi ia kerjakan.
******
Aulia tengah duduk di ruang TV menunggu kedatangan Dika. Dika sudah memberitahu Aulia lewat chat, kalau dia sudah dalam perjalanan.
"Aulia? Pakaian kamu rapi banget, mau pergi ya?" Tanya Riana, mama Aulia. Yang tiba-tiba sudah berdiri di dekat Aulia.
"Iya ma" jawab Aulia. Memposisikan duduknya sepenuhnya menghadap Riana. Ketika Riana, mamanya ikut duduk di sampingnya.
"Sama Dika?" Tanya Riana lagi. Diangguki oleh Aulia sambil tersenyum.
"Ngedate nih ceritanya" goda Riana. Pada sang anak. Aulia tersenyum malu-malu, meow.
Hingga.......
Ting nong
Bel rumah Aulia berbunyi. Dengan cepat Aulia melangkah menuju pintu. Karena Aulia tau, itu pasti Dika. Sedangkan Riana, geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)
Teen FictionCoba baca dulu cerita ini siapa tau nyantol. [ Karya ini murni hasil dari pemikiran author ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ini cuman kisah cinta mereka bertiga semasa SMA. Dengan lika-liku dan rahasia di dalamnya. Cover by pinterest