Chapter 25

42 4 4
                                    

.

.

.

Selamat membaca....

☘️☘️☘️☘️

Tiba saatnya bel pulang berbunyi. Melisa, Lina dan Aulia keluar dari kelas bersama. Melisa, masih perlu di tuntun untuk jalan dan sekarang yang membantu adalah Aulia.

Hingga saat di depan kelas. Tiba-tiba seorang cowok muncul dengan senyum sumringah.

"Mel, mau pulang bareng gw gak?" Liam menawari.

Bukannya senang. Melisa, malah kesal. "Liam! Lo bisa gak sih jangan ganggu gw dulu. Gak di taman belakang, gak disini!"

"Loh? Liam sama Lo waktu istirahat tadi?" Tanya Lina.

"Iya! Dia nguping" ujar Melisa dengan wajah kesal. Sedangkan Liam menanggapinya dengan terkekeh.

"Liam" panggil Aulia.

"Kenapa?" Tanya Liam singkat.

Aulia keheranan. Kenapa cowok ini tiba-tiba sifatnya berubah? Seperti sebelas dua belas saja sama Arkan dan juga Dika. Tapi, kenapa saat berbicara dengan Melisa langsung berubah sembilan puluh derajat menjadi lebih banyak tingkah.

Aulia mengedikkan bahu. Bukan urusan dia juga. "Lo, serius ajak Melisa pulang bareng?" Tanya Aulia memastikan. Mendengar itu, Melisa langsung menatap Aulia. Lalu menggeleng kepala sebagai isyarat ia tidak mau.

Namun, Aulia menghiraukan Melisa.

"Iya" balas Liam. Aulia mengangguk singkat.

"Nih" kata Aulia. Mendorong tubuh Melisa mendekat pada Liam dengan pelan, karena ia masih punya kesadaran kalau kaki temannya masih sakit.

Melisa terkejut. Dan langsung  menatap tajam Aulia. Sedangkan sang empunya menampilkan raut wajah santai.

"Pastikan, Lo antar teman gw dengan selamat sampai kerumah tanpa ada lecet sedikitpun" peringat Aulia.

"Tanpa Lo peringati pun. Gw pasti akan lakuin apa yang Lo bilang" sahut Liam.

"Bagus" ujar Aulia. Menampilkan kedua tangan berbentuk jempol.

"Au!" Panggil Melisa kesal pada Aulia.

"Apa?" Sahut Aulia.

"Sopir gw ada di depan gerbang. Kalau gw ikut dia pulang. Sopir gw gimana?" Ujar Melisa.

"Entar gw bilangin" ucap Aulia.

"Gak perlu. Biar gw aja yang bilang sama sopir Melisa" sahut Liam.

"Tuh! Dengerin" ujar Aulia.

Dengan terpaksa. Melisa melangkah bareng sambil di Tuntun oleh Liam. Lina dan Aulia menatap kepergian Melisa bersama Liam dengan senyuman.

"Gw berharap, Liam lebih bisa menghargai Melisa" gumam Lina.

"Gw juga berharap begitu" sahut Aulia.

Setelahnya keduanya saling pandang dengan senyum yang masih menghiasi wajah mereka berdua.

******

Aulia melangkah ke parkiran. Menuju dimana mobilnya berada. Lina? Gadis itu melangkah berlawanan dengannya yang entah kemana.

Saat Aulia hendak membuka pintu mobil. Tiba-tiba sebuah tangan menahan pintu mobilnya. Aulia langsung menatap pemilik tangan itu, yang tak lain adalah Dika.

"Kenapa?" tanya Aulia to the point.

"Pulang sama gw" kata Dika dengan nada tidak menerima penolakan.

"Sebenarnya aku pengen sih. Tapi, Aku bawa mobil. Kalau aku ikut kamu, mobil aku gimana?" Ujar Aulia.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang