.
.
.
Malam harinya. Lina lagi berada di kamarnya. Ia bersandar di kepala kasur dan di pangkuannya ada leptop. Sekarang, Lina lagi asik menonton Dracin dengan di temani cemilan dan minuman yang dirinya beli di minimarket saat pulang sekolah tadi.
"Romantis banget. Andai aja, kisah cinta gw seromantis dan sebahagia ini" gumam Lina tersenyum sendu dengan masih tetap fokus menonton dramanya.
Ting!
Bunyi notifikasi dari ponsel miliknya yang berada di atas nakas membuat Lina menoleh. Lina menautkan kedua alisnya. Namun, ia tetap mengambil ponselnya guna melihat siapa orang mengirim dirinya pesan.
"Kalau Arkan gak mungkin deh. Gw sama dia kan masih merenggang hubungannya. Toh, gak pernah ada sejarahnya Arkan chat gw duluan yang ada gw!" gerutu Lina.
Lina mulai membuka layar ponsel dan terlihat satu notif pesan. Tapi, ternyata pesan itu dari orang yang tidak dirinya kenal atau nomor tidak ia save.
"Nomor siapa?" Lina bertanya-tanya. Dengan segera ia menekan notif pesan itu.
+6285678.....
Sv
Gw Elang."Itu cowok ternyata" gumam Lina.
Lina cmewew:
Oke.Lina mensave kontak Elang.
Elang:
LinLina cmewew:
Kenapa?Elang:
Pulang sekolah besok. Lo, bisa ikut gw?Lina cmewew:
Kemana?Elang:
Ke MallLina cmewew:
Hah? Ngapain?Elang:
Bantuin cari kado buat bunda gw
Karena Lo kan cewek. Pasti taulah selera cewek itu gimanaLina cmewew:
Eum....Elang:
Jangan kebanyakan mikir
Bisa gak?Saat Lina hendak mengetik untuk membalas pesan Elang. Tiba-tiba Tertahan dengan notifikasi yang masuk.
Ting!
Lina menutup mulutnya karena terkejut. Notif yang baru saja muncul itu, dari Arkan. Dengan segera Lina menekan room pesan Arkan dan melupakan chattannya dengan Elang.
Arkan kulkas
Bsk Lo ikut ke rumah
Bunda mau ketemu"Anjirr! Kebetulan macam apa ini?!" Seru Lina.
"Haduhh, harus terima ajakan siapa nih gw?" Lanjut Lina kebingungan.
Lina cmewew:
HmLina menerima ajakan Arkan. Karena menurutnya, Arkan lebih berhak atas dirinya.
******
Di tempat lain. Arkan menatap balasan Lina dengan menghela nafas berat. Karena ini kali pertamanya Lina membalas pesannya sesingkat itu.******
Lina kembali masuk ke room chatnya dengan Elang. Mulai mengetikkan sesuatu untuk membalas.
Lina cmewew:
Maaf Lang
Maaf banget
Gw gak bisa
Ada urusan mendadak******
Sedangkan itu di tempat lain. Elang menatap balasan pesan Lina yang nyatanya gadis itu menolak.
Elang tersenyum tipis. Ia menghargai keputusan Lina.
Elang:
Iya gak papa*****
Aulia berjalan kaki untuk belanja ke supermarket depan kompleknya. Berjalan santai sambil menikmati angin malam. Pakaian yang Aulia pakai cukup simple, cuman pakai jaket untuk menutupi kaos pendek yang ia pakai dan celana panjang kaos warna hitam.
Aulia membuka pintu supermarket. Lalu berjalan menuju rak yang berisi sekumpulan snack. Tentunya, Aulia akan memilih Snack kesukaannya lebih dulu. Berlanjut, membuka pintu kulkas dan memilih berbagai minuman. Lalu di taruh ke dalam keranjang belanja.
Aulia beralih menuju tempat es krim. Mencari es krim yang ia suka. Mata Aulia berbinar ketika menemukan es krim kesukaannya.
Saat tangan Aulia hendak mengambil es krim itu, bertepatan juga dengan sebuah tangan yang ingin mengambil es krim yang sama.
Aulia menoleh. Dan terkejut.
"Reynand!"
Reynand juga sama terkejutnya dengan Aulia. Reynand mengalihkan pandangannya dengan gugup. Hingga Tidak sengaja dia melihat tangannya yang menggenggam tangan Aulia.
Reynand langsung menjauhkan tangannya dari tangan Aulia.
"Sorry" kata Reynand dengan nada merasa bersalah.
"Gak papa" sahut Aulia sambil tersenyum.
"Oh iya, Lo mau es krim ini kan? Ambil aja, nih" lanjut Aulia. Menyodorkan es krim itu pada Reynand.
"Gak perlu. Lo aja" Tolak Reynand.
Aulia manggut-manggut. Langsung Memasukkan es krim itu ke keranjang belanjanya.
"Kalau gitu gw duluan ya. Bye" kata Aulia melambaikan tangan sambil tersenyum. Lalu melangkah pergi tanpa menunggu balasan dari Reynand.
Seutas senyum tipis terbit di wajah tampan Reynand. Menatap punggung kecil itu yang melangkah pergi.
Aulia keluar dari supermarket dengan menenteng satu kantong plastik belanjaan yang lumayan besar. Berjalan santai sambil sesekali bernyanyi.
Tanpa Aulia ketahui. Ada seseorang yang mengikutinya dari belakang dari jarak lumayan jauh. Dia adalah Reynand.
Saat, memastikan Aulia sampai dengan selamat ke rumah. Reynand langsung berbalik arah, kembali menuju supermarket karena motornya berada di sana.
******
Melisa duduk di sofa bersama mamanya, Melda. Sesekali Melisa tertawa kecil dengan serial yang di tayangkan di Tv.
Melda menatap ke arah putrinya. Lalu Setelahnya beralih menatap ke arah kaki Melisa yang terkilir.
"Gimana ceritanya kaki kamu bisa terkilir?" Tanya Melda. Membuat Melisa langsung memusatkan perhatiannya kepada sang mama.
"Itu ma. Gara-gara Melisa lari-lari. Terus, Melisa gak sadar kalau tali sepatu lepas. Eh, gak sengaja ke injek. Jatuh deh. Jadilah begini" jelas Melisa. Lalu, menunjuk ke arah kakinya yang terkilir.
"Terus, pas jatuh yang bawa kamu ke UKS buat di obati siapa?" Tanya Melda lagi.
Bukannya menjawab. Melisa malah senyum-senyum sendiri. Melda, yang melihat reaksi putrinya seperti itu, lantas mengerti.
"Mama tau. Pasti yang bawa kamu, orang yang kamu suka ya?" Tebak Melda dengan nada menggoda.
Melisa makin senyum-senyum sendiri. Mengingat kejadian di sekolah waktu itu. Walaupun, ia harus menanggung rasa sakit. Tapi setara dengan apa yang ia dapat.
"Mama bisa aja" sahut Melisa malu-malu.
Melda tertawa kecil. "Putri, mama sama papa udah besar ternyata" kata Melda. Mengelus lembut Surai rambut Melisa.
Setelahnya, Melda kembali menonton tv. Sedangkan Melisa, gadis itu tengah memikirkan sesuatu.
"Sepertinya gw harus kasih sesuatu buat Rizqan, sebagai tanda terimakasih"
"Tapi apa ya?"
Gumam Melisa. Memikirkan apa yang cocok untuk ia berikan pada Rizqan.
.
.
.
.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/327792992-288-k321054.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)
Fiksi RemajaCoba baca dulu cerita ini siapa tau nyantol. [ Karya ini murni hasil dari pemikiran author ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ini cuman kisah cinta mereka bertiga semasa SMA. Dengan lika-liku dan rahasia di dalamnya. Cover by pinterest