chapter 6

39 3 4
                                    

-

-

-

-

💕💕💕💕

Sore hari berganti dengan langit malam yang saat ini menurunkan hujan, sehingga suasana malam ini terasa sejuk. Dan yang paling pas saat hujan-hujanan begini adalah bergelung dengan selimut lalu memutar musik galau.

Di kamar nuansa biru muda dan putih. Terlihat seorang gadis yang duduk di sofa dekat jendela balkon.

Sedari tadi gadis itu bolak balik memegang ponselnya lalu meletakkan kembali ke sofa. Begitu aja terus sampai besok.

"Ck! Masa cewek yang nge chat duluan sih?!" Tanyanya pada diri sendiri. Lalu mengacak-acak rambutnya yang sekarang sudah Persih seperti singa.

"Tapi~ gw kangen sama dia, gimana dong?"

"Ahkh! Chat aja deh". Lanjutnya. Mengambil kembali ponsel miliknya.

Lalu mulai mengetik sesuatu di ponselnya untuk ia kirimkan pada sang pacar.

Lina cmewew:
Arkan, maaf soal yang tadi. Habisnya kamu sih! Datang di saat yang tidak tepat. Saat aku lagi badmood-badmoodnya gara-gara PMS. Sekali lagi maaf ya.

Kira-kira seperti itulah pesan yang Lina kirim untuk Arkan.

"Semoga cepat di bales deh". Gumam Lina.

Ting!

Tak lama. Sekitar lima menit. Ponsel Lina berbunyi. Dengan segera Lina mengambil ponsel miliknya dan membuka layar. Seketika ia jingkrak-jingkrak kesenangan, karena chatnya di balas oleh Arkan.

"AAAA!!!". Teriak Lina. Lalu kembali duduk di sofa.

"Tumben banget balesnya cepat. Biasanya gw perlu nunggu satu jam dulu". Gumam Lina. Sambil membuka room chat Arkan.

Arkan kulkas:
Hm. Gk PP

"Cuman gitu doang balesnya?". Lina dengan wajah terheran-herannya. Emang apasih yang mau Lo harapin dari si Arkan, sih Lin. Udah tau orangnya spek kulkas berjalan.

"Udahlah, nyerah gw". Pasrah Lina. Melemparkan ponsel ke sofa samping.

Ting!

Tiba-tiba bunyi notifikasi dari ponsel Lina berbunyi kembali. Lina menatap ponselnya lalu dengan tak semangatnya ia mengambil.

"Paling Melisa atau Aulia". Ujar Lina. Membuka layar ponselnya. Seketika matanya melotot, melihat itu ternyata chat dari Arkan. Omaygat!

Dengan cepat-cepat Lina membuka room chatnya.

Arkan kulkas:
Turun. Gw di bwh.

"Hah? Maksudnya dia sekarang di rumah gw? Ngapain?!" Lina bercelatuk sendiri.

Ponsel Lina kembali berbunyi. Dengan segera Lina melihat.

Arkan kulkas:
Cepat!

Lina langsung melangkah keluar dari kamar menuruni anak tangga dengan sedikit berlari. Dan benar saja, saat ia membuka pintu depan. Arkan sudah berdiri di sana dengan posisi membelakanginya.

"Arkan". Panggil Lina.

Membuat Arkan membalikkan tubuhnya menghadap Lina.

"Kamu kenapa malam-malam kesini? Mana hujan lagi, nanti kamu sakit" Kata Lina. Menatap Arkan khawatir.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang