Chapter 23

38 4 2
                                    

.

.

.

Aulia!!!! bawa mobilnya hati-hati jangan ngebut". Seru Riana dari dalam rumah.

"Iya!!!" Jawab Aulia. Sambil melangkah menuju garasi mobil.

Aulia masuk kedalam mobil dan duduk di kursi kemudi. Menggunakan sabuk pengaman. Lalu, mengendarai mobilnya keluar dari pekarangan rumah.

Mobil Aulia membelah jalanan kota Jakarta yang lumayan padat. Hingga sekitar dua puluh menit. Mobil Aulia tiba di sekolah. Memarkirkan mobilnya di tempat yang di rasa pas.

Sebelum keluar dari mobil. Aulia menghela nafas panjang mempersiapkan diri untuk menjalani hari ini.

Tepat, saat aulia keluar dari mobil. Sebuah mobil sport berwarna hitam datang dan memarkirkan mobil itu tepat di samping mobil milik Aulia.

Aulia menatap sekilas mobil itu. Ia tahu, siapa orang pemilik mobil tersebut. Dia adalah Dika. Bertepatan sekali cowok itu, juga keluar dari mobilnya.

Mata mereka berdua sempat bertemu. Namun, Aulia langsung memutuskan kontak mata itu dan menatap ke arah lain.

Aulia hendak melangkah. Tapi, tiba-tiba tangannya di tahan oleh seseorang. Aulia menatap pemilik tangan itu, yang tak lain adalah Dika.

"Kenapa?" Tanya Aulia menautkan kedua alisnya.

Dika tidak menjawab. Dia hanya diam, menatap lekat Aulia. Lalu, dengan tiba-tiba menarik tangan Aulia dan memeluk tubuh Aulia erat.

Aulia jelas terkejut. Namun, setelahnya ia menyudahi terkejutnya dan langsung membalas pelukan Dika.

"Kamu kenapa? Ada masalah, ya?" Tanya Aulia lembut. Sambil mengusap lembut punggung lebar Dika.

Dika tidak menjawab. Dia, malah semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Aulia.

Aulia semakin bingung. Karena tidak kunjung mendapat jawaban dari sang empunya.

Aulia berusaha menguraikan pelukan Dika padanya. Ia merasa tidak nyaman karena mereka berdua pelukan di area sekolah. Dan sedari tadi banyak pasang mata siswa-siswi yang baru datang menatap ke arah dirinya dan dika.

Masalahnya, orang yang memeluk dirinya ini. Tidak mau melepaskan pelukan. Ia kan jadi bingung.

"Dika, lepas ya? Gak enak tau, kita udah di area sekolah. Masa pelukan gini" ucap Aulia lembut. Dengan sangat terpaksa, Dika melepaskan pelukannya pada Aulia.

Dika menatap Aulia yang sedang tersenyum lembut padanya. Gadis di depannya ini, selalu sabar menghadapi sikapnya dan selalu mengerti dengan dirinya. Tapi kenapa? Kenapa perasaan itu susah sekali muncul di hatinya.

"Kamu ada masalah ya?" Tanya Aulia lagi. Sambil merapikan rambut Dika. Membuat sang empunya tersadar dari lamunannya.

"Kalau ada masalah, bilang aja. Aku bakal dengerin kamu kok" lanjut Aulia.

Dika menggeleng sambil menampilkan senyum tipis. Tanda tidak ada.

"Aulia" panggil Dika.

"Ya, kenapa Dika?" Tanya Aulia tersenyum manis.

"G-g-gw gw...." ucap Dika terbata.

"Ya? Kenapa?" Tanya Aulia lagi.

"Gw mau ke kelas" kata Dika cepat. Melangkah pergi meninggalkan Aulia.

*******

Lina melangkah masuk ke area. Sekolah bersama Melisa. Kebetulan mereka berdua sampai di sekolah bersamaan. Lina membantu Melisa yang kakinya terkilir untuk melangkah.

Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang