.
.
.
Hari ini Lina berjalan di koridor sekolah sendirian. Matanya menatap lurus kedepan dengan isi pikiran tentang obrolan ia dan Tante Aletta malam itu.
Hingga Lina sudah masuk ke kelas dan mendudukkan bokongnya di kursi.
"Apa yang dikatakan Tante Aletta malam itu benar. Jadi, apa yang gw harus lakukan" gumam Lina. Lalu, menelungkupkan kepalanya di atas meja.
"HALLO LINA!!!"
Seru Melisa yang baru datang. Sekarang, gadis itu kembali bisa berjalan dengan normal karena kakinya sudah sembuh.
Lina menghiraukan seruan Melisa. Ia masih tetap dengan posisi yang sama. Membuat Melisa mengerutkan keningnya. Ada apa dengan temannya ini. Pikirnya.
Melisa menarik kursi miliknya dan meletakkan di samping Lina duduk.
"Kenapa Lin? Sakit?" Tanya Melisa. Saat ia sudah duduk di kursinya.
Lina menggeleng, dengan kepala yang masih di telungkupkan.
"Terus kenapa? Coba cerita" kata Melisa.
Lina menegakkan tubuhnya. Lalu, menatap Melisa dan tersenyum tipis. "Gak papa Mel" ujar Lina dengan nada menenangkan.
"Yaudah kalau Lo gak mau cerita sekarang. Gw gak akan maksa" ucap Melisa.
"HALLO GUYS!!!"
Seruan Aulia dengan wajah terlihat ceria. Lalu, ikut duduk bersama dua temannya.
"Guys, malam ini kita ke area balapan motor yuk!" Ajak Aulia.
"Tumben-tumbenan Lo, tiba-tiba ngajak balapan" Celetuk Melisa keheranan.
"Ck! Udah lama kita gak balapan motor lagi. Gw kangen tau" kaya Aulia.
Lina manggut-manggut. "Gw sih, yes" ujar Lina menerima ajakan Aulia.
"Lo, gimana Mel?" Tanya Aulia.
"Boleh" sahut Melisa.
"Ok fixs" kata Aulia.
********
Bel istirahat berbunyi. Semua siswa-siswi bergegas keluar dari kelas masing-masing untuk ke kantin. Begitu juga dengan Lina, Melisa dan Aulia.
Mereka bertiga berjalan bersama di koridor sekolah yang ramai sambil mengobrol ringan.
Hingga mereka bertiga berpapasan dengan tiga cowok voli, siapa lagi kalau bukan Rizqan, Elang dan Reynand.
Senyum manis terukir di wajah Melisa untuk Rizqan. Sedangkan sang empunya menampilkan wajah datar dengan tatapan dingin.
"Gw duluan" kata Rizqan. Diangguki Elang dan Reynand.
Rizqan langsung melangkah pergi. Menghiraukan Melisa yang mengikuti dirinya dari belakang sambil menyerukan namanya.
"Rizqan"
"Rizqan!!"
"Tunggu dong"
Lina dan Aulia menatap kepergian kedua sejoli itu dengan geleng-geleng kepala. Begitu juga, Elang dan Reynand.
Aulia dan Lina kompak mengalihkan pandangannya ke arah dua cowok yang berdiri di hadapan mereka berdua.
"Kalian berdua ada urusan dengan kita berdua?" Tanya Aulia. "Kalau gak ada kami pergi" lanjut Aulia.
"Gw ada urusan sama teman Lo" sahut Elang cepat. Tanpa mengalihkan tatapannya dari Lina.
"Gw?" Tunjuk Lina pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Kita Bertiga (Hiatus)
Ficção AdolescenteCoba baca dulu cerita ini siapa tau nyantol. [ Karya ini murni hasil dari pemikiran author ] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ini cuman kisah cinta mereka bertiga semasa SMA. Dengan lika-liku dan rahasia di dalamnya. Cover by pinterest