Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buseeet, ganteng bener gue?" kata Hanif memuji dirinya sendiri di cermin kelasnya, sambil menyugar rambutnya ke belakang untuk menambah kesan tampan—menurutnya.
"Kapten kalian siapa?" tanya Johan, ga peduli sama Hanif yang sibuk mencari validasi soal ketampanannya, sekarang malah muterin kelas buat nanya anak cewe apakah dia yang paling tampan sekelas atau bukan. Tapi rata-rata jawaban mereka yang paling ganteng tuh kalau ga Joel ya Yoel.
Sialan.
"Shotaro," jawab Yanu.
Shotaro adalah pecinta basket, bahkan ikut club basket. Jadi anak IPS 1 pinjam jersey punya club basket Shotaro. Dasar manusia-manusia ga modal.
"Eh, Joel kemana?" tanya Sandy yang baru menyadari bahwa salah satu anggota timnya belum ada.
"Belum dateng kayaknya," jawab Javin sekenanya.
"Belum dateng gimana? Ini 'kan udah masuk," sahut Haris. Sebenarnya di waktu begini tuh mereka free, kalau telat ga bakal dihukum.
"Telat kali? Yoel juga belum ada tuh," Eric ikutan nimbrung sambil menunjuk bangku belakang yang masih kosong.
Bukan rahasia lagi sih kalau mereka tukang telat. Tapi kalau telatnya disaat seperti ini ya Sandy ketar-ketir. Siapa yang bakal gantiin Joel kalau dia ga datang?
"Emang tarik tambang tanding lagi jam berapa sih?" tanya Asa melihat kerepotan anak cowo.
"Agak siangan, setelah basket putri," jawab Jericho sebagai panitia tarik tambang babak semi-final. Masih babak semi-final, belum babak final dan grand final.
"Yaudah lah, tunggu aja ntar juga dateng kok," kata Yischa nimbrung.
"Sab, Yun, foto kalian gimana?" tanya Johan yang baru teringat soal lomba foto aesthetic yang harus diunggah di instagram kelas.
"Udah, tapi disuruh upload besok," jawab Sabrina mewakili. Sebenarnya itu foto dari draft yang belum pernah ia publikasikan sama sekali.
"Tapi beneran ga ada syaratnya? Siapa tahu ntar tiba-tiba disuruh pake seragam atau kebaya gitu?" tanya Yunita ragu. Lebih baik bertanya sekarang daripada baru tahu besok.
"Ada, pakai seragam dan latarnya harus yang ada di sekolah," jawab Jericho selaku panitia, meski bukan yang mengurusi lomba foto.
"Kok lo ga bilang dari awal sih?" pekik Sabrina kesal. Kalau begini, dia tetap harus foto.
"Bukannya lo bilang udah?" tanya Silvi.
"Kalo ga ada syarat khususnya kita pake foto yang udah ada, ga perlu foto lagi. Foto kita banyak yang aesthetic. Tapi karena ada syarat khususnya berarti kita harus foto lagi," jelas Yunita dengan penuh kesabaran, beda sama Sabrina yang udah ngedumel.