OC | Rumah Arin

446 55 1
                                    

Malam ini acara belajar bersama mereka dilakukan di rumah Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini acara belajar bersama mereka dilakukan di rumah Arin. Joel dan Yoel tak mau kalau rumahnya terus-terusan digunakan sebagai pangkalan, sedangkan yang lain tidak mau rumahnya rusuh. Jadilah mereka ke rumah Arin sebab hanya gadis itu yang bersedia rumahnya dihancurkan.

"Yo, tadi lo udah salim ke camer belum?" tanya Hasan iseng. Soalnya pas dia masuk, dia lihat papanya Arin lagi baca koran di ruang tamu, habis itu nyuruh Hasan buat pergi ke taman belakang soalnya mereka belajar disana.

Tak lama setelah kedatangannya, Yoel dan Joel sampai. Makanya Hasan iseng tanya.

"Lo mau gue tonjok?" ancam Yoel yang sudah siap melayangkan tonjokannya. Dia merasa canggung dengan Arin semenjak kejadian Arin confess hari itu.

"Arin-nya dimana?" tanya Eric yang tidak melihat keberadaan sang pemilik rumah.

"Di dapur, ambil cemilan sama Yischa," jawab Giselle si pecinta makan number one.

Anak cewe datang satu jam lebih awal, sengaja mau bikin tiktok sama foto-foto di belakang rumah Arin yang estetik. Mereka sering lihat foto background estetik di feed instagram Arin, ternyata dia hanya berfoto di belakang rumahnya.

"Susulin sana, membantu sang pujaan hati," bisik Johan. Tak hanya ke Yoel, tapi juga ke Joel.

Dia tuh greget sama dua kakak beradik itu. Yang satunya ga gerak sama sekali, yang satunya ga sadar sama perasaannya karena suatu hal.

"Bacot!" seru Joel sambil mencomot bibir sang ketua kelas yang lagi cengengesan itu.

Tak lama kemudian, Arin datang bersama Yischa, seperti yang dikatakan oleh Giselle sebelumnya.

Merasa anggotanya sudah lengkap, tanpa basa-basi Johan langsung berkata, "Okeee... Jadi hari ini kita akan belajar—?"

"Matematika," jawab Javin malas.

"Skip aja bisa gasi?" tanya Eric yang udah males banget. Dengar matematika aja dia langsung nguap, apalagi kalau belajar. Tiap pelajaran matematika dari waktu dia kelas satu esdeh sampai detik ini pun pasti langsung cosplay jadi pangeran tidur. Maksa buat tetap bangun pun dia ga mampu.

"Matematika itu ilmu dasar, Ric, harus dipelajari," sahut Ismail.

"Tuh, dengerin kata pak ustad!" celetuk Hasan dengan mukanya yang udah tengil banget. Kayak dia ga bakal ngantuk aja selama pelajaran matematika, padahal dia pernah ketahuan ngorok.

"Bacot bener!" seru Eric kesal. Dia tahu kalau semuanya tuh sama aja kayak dia, tapi mereka sok kuat menghadapi cobaan matematika yang makin lama makin nyabang.

Eric doain ntar malem mereka tidur sambil mimpiin soal matematika, biar mrongos itu gigi.

"Gas, ngajarinnya jangan ngebosenin, ya," Yanu memesan kepada Bagas yang sudah siap untuk mengajari teman-temannya.

OUR CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang