Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baik Joel maupun Yoel tak mengerti kenapa semua teman kelasnya berkumpul dibangkunya, mengitari mereka dengan tatapan ambisius seolah mereka melakukan sebuah kesalahan dan harus mendapatkan hukuman.
"Kenapa?" tanya Joel penasaran. Sudah sekitar lima menit mereka dalam posisi seperti ini tanpa mengatakan apapun, mungkin menunggu salah satu diantara keduanya bertanya.
"Nanti malam kita ke rumah lo," kata Yischa.
"Oh."
"HAH???" bukan hanya Joel yang terkejut, tapi juga Yoel.
"Ngapain?" kali ini Yoel yang protes.
Mereka menghela nafas. Maklumlah, seharian ini Joel dan Yoel hanya tidur selama jam pelajaran dan pergi entah kemana saat jam istirahat.
"Ngajarin kalian berdua," jawab Johan.
"Ngajarin apa? Buat apa?" tanya Joel tak mengerti. Maklum, dia tidur saat mereka berunding dengan pak Damar.
"Bulan depan kita ulangan kenaikan kelas, pak Damar bakal ngadain kelas tambahan kalau nilai kalian ga bagus. Jadi biar ga ada kelas tambahan, kita inisiatif buat ngajarin kalian," jelas Hani dengan penuh kesabaran.
"Kenapa ga dicontekin aja sih?" tanya Yoel frustasi. Selama hidup dia tidak pernah belajar, entah keajaiban darimana dia bisa naik hingga ke level ini.
"Ulangan kemarin gue udah niat nyontekin lo meski cuma pilihan ganda, tapi lo tidur," jawab Yanu yang kala itu duduknya didekat Yoel. Jangan tanya Yanu dapat jawaban darimana, jelas nyontek juga lah.
"Nanti sharelock di grup lokasi rumah lo," kata Jericho yang kembali ke topik awal, menanyakan lokasi rumah Joel sebab malam ini mereka akan belajar bersama disana. Meski menyusahkan dan terasa malas, setidaknya ini bisa menjamin nilai mereka kedepannya.
Muka Joel yang dari awal sudah malas bertambah malas, "Rumah gue banyak tikusnya," katanya mengelak.
"Kalo gitu di rumah lo," kata Eric ke Yoel.
"Banyak tikusnya!" seru Yoel menegaskan.
"Kalian serumah apa gimana, sih? Kok bisa rumahnya sama-sama banyak tikusnya? Apa sekarang lagi trend hidup berdampingan sama tikus?" oceh Hanif dengan penuh kengegasan. Dia ingin segera pulang, tapi mencari informasi soal keberadaan rumah Joel atau Yoel lamanya naudzubillah. Udah tanya ke teman tongkrongan mereka pun ga ada yang tahu.
Ini mereka berdua emang ga pernah didatangin teman apa gimana sih?
"Bodo amat, dirumah Joel aja. Sepulang sekolah lo harus sharelock, gue bawa pawang tikus," kata Sandy.
Perkataan Sandy itu mengakhiri perbincangan singkat antara mereka. Mereka bubar, meninggalkan Joel dan Yoel yang masih sendirian.