OC | Soal Taruhan

432 46 0
                                    

Harusnya hukuman dari taruhan tempo hari telah disepakati untuk dilakukan pada hari Senin, yang artinya adalah kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harusnya hukuman dari taruhan tempo hari telah disepakati untuk dilakukan pada hari Senin, yang artinya adalah kemarin. Namun karena kemarin mereka sibuk mengatur jadwal belajar bersama agar tidak mendekam semakin lama di sekolah, jadi mereka mengundur waktu hukuman dan melakukannya hari ini, hari Selasa.

Sebuah kesialan bagi Sandy, Haris, Sahrul, Juno, Felix, Eric, Yoel, Yischa, Bina, Sabrina, Silvi, Hani, Naura, dan Chika karena berada di kubu yang salah.

Pagi-pagi Sahrul sudah disuruh menggantikan jadwal piket Javin, Sandy juga harus ke ruang guru untuk mengambil buku yang seharusnya adalah tugas Johan, apalagi Juno yang tak henti-hentinya wira-wiri karena teman seperusuhannya—bahkan kekasihnya pun ikutan.

Kalau tahu akhirnya begini, Juno ga bakal ikutan lomba bowling. Gapapa ga bareng Listya, asal ga disuruh-suruh kayak begini.

"Yang itu belum bersih."

Ga cuma Sahrul yang gantiin jadwal piket Javin, Eric pun disuruh Yanu buat gantiin jadwal piketnya. Tapi ini agak lain, soalnya Eric disuruh ngelap plavon.

Sandy sama Sahrul kalau disuruh ngelap plavon pun ga sampai, apalagi Eric.

Eric yang kesal melemparkan lapnya, tapi untung Yanu segera menghindar, "Lo nyuruhnya yang normal, bangsat! Ya kalik disuruh ngelap plavon, lo kata gue spidermark?" katanya mencak-mencak.

"Lo aja yang goblog."

"Congor lo!" seru Eric sambil nunjuk-nunjuk muka Yanu.

"Lo bisa pakai pel anjir, gue ga nyuruh lo pake lap beneran," balas Yanu, tak terima disalahkan oleh Eric meski sebenarnya dia cuma mau jahilin manusia itu.

"Mau pake alat pel pun, ga ada orang normal yang ngelap plavon."

"Lo normal?"

"Kaga."

"Yaudah lanjutin!"

Dengan bodohnya, Eric menuruti perintah Yanu, meneruskan kegiatannya mengelap plavon dan masih menggunakan kain lap yang sebelumnya ia lemparkan ke Yanu.

"Goblog!" ejek Hasan pelan melihat perdebatan singkat antara Eric dan Yanu. Dia ngomong begini pas posisinya jauh dari cermin.

Ngomong-ngomong, Hasan belum melakukan apapun kepada para babunya, masih menunggu kepala babu untuk datang.

"Wohooo, good day marning, brader!" baru saja dipikirkan, orangnya sudah datang bersama sang kakak yang baru diketahui faktanya semalam.

"Hei hei hei! Good morning, brother!" sahut Felix mengoreksi dari pintu belakang, dia disuruh Samuel buat menghitung semut yang lewat. Berhubung dia menyahuti ucapan Hasan, dia jadi lupa udah berapa banyak semut lewat yang dia hitung.

Hasan ga peduli, dia merangkul Yoel dengan sok akrab tapi langsung ditepis oleh pemuda bermuka datar itu.

"Beliin gue kopi di kantin, dong!" suruhnya tanpa rasa takut. Aslinya ketar-ketir sih, tapi sekarang memberanikan diri karena Yoel tak boleh menolak.

OUR CLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang