Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam ini mereka kembali ke rumah Joel dan Yoel, jelas alasannya untuk belajar bersama, meski di lubuk hati terdalam aslinya mereka mau makan enak. Mulai sekarang—lebih tepatnya mulai kemarin malam, rumah Joel dan Yoel dijadikan sebagai markas untuk anak laki-laki, sedangkan anak perempuan jelas di rumah Sabrina.
Sebenarnya Joel dan Yoel tak mau jika rumahnya terus-terusan didatangi manusia-manusia kurang akhlak seperti mereka. Tapi alasan Hanif, "kan kita mau ngajarin kalian, jadi harus di rumah kalian."
Joel sama Yoel yang emang pada dasarnya ga banyak ngomong akhirnya mengijinkan, toh percuma saja melarang mereka. Nanti akhirnya juga akan tetap ke rumah mereka.
Pelajaran kali ini adalah bahasa inggris, Felix dan Eric langsung menawarkan diri untuk mengajari mereka. Sementara Giselle yang sudah pandai bahasa tersebut memilih untuk duduk paling belakang sambil makan camilan yang dihidangkan oleh asisten rumah tangga Joel.
Giselle sekarang tahu makanan apa yang belum pernah ia makan, yaitu makanan-makanan yang dihidangkan dirumah Joel dan Yoel.
Sekaya itu mereka.
"Istirahat dulu lah, Lix," pinta Johan usai melirik kearah jam dinding. Tadi mereka datang setelah sholat magrib, lalu segera memulai pelajaran dan tak terasa sekarang sudah pukul delapan malam. Jatah mereka pulang jam sembilan malam, kasihan anak perempuan jika pulang melebihi jam itu.
"Oke oke, we break for fifteen minutes," kata Felix yang kemudian bergabung untuk duduk dan makan camilan.
Sebenarnya kalau dipikir-pikir, belajar sendiri seperti ini memerlukan waktu yang lebih lama. Kalau kelas tambahan bersama pak Damar sepertinya mereka akan selesai sebelum magrib, sedangkan mereka belajar sendiri dari jam enam sampai jam sembilan.
Tapi setidaknya belajar sendiri seperti ini mengurangi rasa tertekan.
"Lagi istirahat, ya?" pandangan mereka serempak tertuju ke arah pintu, dimana sang mama dari dua bersaudara itu ada disana. Nampak rapi dengan setelannya yang seperti seorang ratu dari sebuah kerajaan.
Beliau namanya Indira. Jadi mulai sekarang, panggil saja tante Indira.
"Iya, tante," jawab Yischa mewakili. Pokoknya urusan ngobrol sama orang tua, cewe yang maju duluan.
Indira turut masuk, "Tante senang sekali lihatnya, tante ga pernah lihat Joel sama Yoel belajar seperti ini," katanya sambil mengambil tempat duduk disebelah Giselle. Sedangkan Giselle yang sedang menguasai jajan itu langsung meletakkan toplesnya, ga enak dilihatin mamanya Joel sama Yoel kalau dia sibuk ngehabisin makanan.
Citra Giselle harus baik didepan beliau, siapa tahu diangkat jadi menantu. Meskipun dua anaknya bukan tipenya sih.
Seperti yang dikatakan beliau, Joel dan Yoel itu tak pernah mau belajar. Sangat jarang beliau melihat kedua putranya itu nampak memegang buku dan belajar, yang paling sering dilihatnya adalah adu tonjok antara keduanya.
