"Apa menurutmu dia terlihat normal?"
Vero tiba-tiba menghentikan langkahnya dan mengangkat kepalanya untuk melihat ke depan.
Pemuda yang meringkuk beberapa saat yang lalu sudah mengangkat kepalanya. Suara guntur membelah kegelapan. Petir menyinari wajah pucat Jungkook yang terlihat kesakitan.
Rintik hujan deras jatuh di wajahnya, membasahi bulu matanya yang keriting.
Tatapannya terlihat kosong, seperti tubuh tanpa raga. Bahkan Jungkook tidak menggerakkan bulu matanya sama sekali.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Jungkook?
Irene mencibir, "Apa menurutmu dia akan berterima kasih padamu karena sudah membantunya? Coba kau lihat, dia gila."
Dia menabahkan, "Jika kau turun sekarang, aku akan berpura-pura tidak melihatmu."
•••
"KOOKIE! KAU DIMANA?"
Ada cabang mati di mana-mana. Jelas, semua orang sudah berusaha keras dalam upaya pencarian mereka.
Di kaki lereng gunung, Jungkook perlahan menggerakkan jarinya. Hujan terus menerus membasahi wajahnya.
Dalam kegelapan, dia melihat sosok buram. Untuk sesaat, itu bertepatan dengan tubuhnya yang tergelincir ke dalam jurang.
Dengan pergelangan kaki terkilir, tubuh Jungkook kebetulan tersangkut di samping pohon besar, mencegahnya meluncur lebih jauh ke bawah lereng.
Hujan semakin deras.
Jungkook menggerakkan bibirnya, merasakan keengganan dan kemarahan yang kuat datang dari sosok gelap di atasnya.
Sosok itu berdiri di sana untuk beberapa saat, lalu akhirnya berbalik dan berjalan menjauh dari jurang, menghilang di kegelapan.
"TUAN MUDA!"
"KOOKIE! KAU DIMANA? APA KAU BISA MENJAWABKU?!"
Felix awalnya menjaga di dekat pintu masuk desa, tapi ketika dia menerima berita bahwa Jungkook menghilang, dia dengan cepat memimpin orang-orangnya ke atas gunung.
Barisan seperti ini sekali lagi membuat para siswa dan instruktur mengerti betapa pentingnya Jungkook.
Di antara orang-orang ini, ada cukup banyak keluarga kaya. Namun, Jungkook adalah satu-satunya siswa yang didampingi oleh para tentara dan pengawal.
Jungkook beruntung. Dia terjebak di antara batang pohon. Jika dia bergerak sedikit saja, dia mungkin akan tergelincir.
Keadaan di hutan sangat gelap, dan Jungkook tidak tahu apa yang ada di sekitarnya.
Cara terbaik adalah tidak bergerak dan menunggu bantuan.
Ketika dia akhirnya mendengar suara, Jungkook membuka mulutnya. Suaranya terdengar lemah, dan tenggelam oleh hujan lebat.
"Tunggu..."
Bambam hendak melangkah ke jalur gunung lain, sebelum dia mendengar seseorang meminta tolong.
"Kurasa aku mendengar suara Kookie."
Dia mengangkat tangannya untuk memberi isyarat agar semua orang tidak bersuara. Kemudian, dia menajamkan telinganya untuk mendengarkan dengan cermat.
"Kookie? Apa itu kau?"
Suara lemah terdengar. "Bamie..."
"Aku mendengarnya!"
Bambam dengan cepat berbalik dan berlari menuju jalan lain.
"KOOKIE, KAU DIMANA?!"
Semua senter berkumpul bersama dan semua orang berdiri di atas tangga, menyinari dasar lereng.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRYBABY #4: End Of Story
Teen Fiction𝗦𝘁𝗮𝘁𝘂𝘀 » On-Going Pairing: Taekook; [toptae x bottkook] Summary: Kisahnya bukanlah drama romantis saat pertemuan di resort pegunungan menjadi cerita yang menyenangkan, happy ending! » top;Tae bot;Kook » perjodohan » angst? maybe. Start; 22 M...