CRYBABY #4: End Of Story

Chapter 16

Malam itu, Instagram resmi Z&G memposting pengumuman bahwa Irana yang akan menjadi model iklan mereka.

Untuk pendatang baru, Irana berhasil menandatangani kontrak dan menerima dukungan yang begitu besar, membuat beberapa orang iri.

Bahkan tidak hanya sampai disitu. Para penggemar Irene yang melihat berita ini, seketika memenuhi kolom komentar.

'Apa-apaan ini?!'

'Apa dia kembaran Irene? Jahat sekali, dia memanfaatkan musibah yang menimpa saudaranya untuk ketenarannya sendiri.'

'Selamat, aku haters-mu mulai sekarang.'

'Melihat wajahmu yang mirip dengan Irene membuatku jijik. Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, kau hanyalah seorang peniru!'

'Darimana pelacur ini berasal?'

'Penggemar Irene benar-benar gila. Reputasi baik yang dia buat selama ini akan hancur hanya karena komentar kalian. Apa itu tadi? Irana memanfaatkan musibah yang menimpa Irene? Ayolah, coba cari informasinya dulu sebelum berkomentar! Jelas Irene yang membatalkan kerja samanya dengan Z&G tanpa alasan yang jelas.'

Sementara di sisi lain, Irene yang melihat semua berita ini hanya bisa tersenyum tipis.

"Langkah yang bagus, Irana."

Sejak kapan gadis ini berhubungan dengan Jungkook? Apa jangan-jangan sejak awal Jungkook-lah yang mengatur semua sandiwara agar Irana masuk ke dalam keluarga Jeon?

Menyaksikan kehidupan bahagia Jungkook, membuat Irene menyadari bahwa bagi pemuda itu, keluarga Jeon bukanlah apa-apa.

Faktanya, hal-hal yang sangat dia pedulikan, Jungkook tidak peduli sama sekali.

Tok tok tok!

Suara ketukan di pintu terdengar, dan seorang perawat masuk ke dalam.

Begitu melihat Irene yang masih duduk di samping tempat tidur sambil memainkan ponselnya, dia mengingatkan gadis itu dengan lembut, "Nona Jeon, Anda harus beristirahat."

Irene mengerucutkan bibirnya. "Oke."

Setelah melihat gadis itu yang berbaring di tempat tidur dan menutup matanya, sang perawat akhirnya keluar dari ruangan.

Tak lama kemudian, mata Irene kembali terbuka. Dia mengambil ponselnya yang terletak di atas meja dan mulai menelpon seseorang.

"Halo?"

Mendengar suara itu, ekspresi Irene berubah gelap. Dia menjawab dengan  ketus, "Jungkook! Kau pasti dalang dari semua ini!"

•••

"Hyungie, waktunya tidur!"

Jungkook membuka pintu ruang kerja Taehyung dan menyelinap masuk seperti pencuri. Dia kemudian berbaring telentang di samping pria itu dan dengan lembut menarik cuping telinganya.

Taehyung tersenyum. "Jungkook, saya sedang rapat."

"Hah? Apaー"

Jungkook menatap kosong ke depan. Ketika dia melihat beberapa wajah terpampang di laptop pria itu, wajahnya langsung memerah padam.

Dia mencoba melarikan diri dari ruangan, namun Taehyung dengan cepat meraih pergelangan tangan pemuda itu dan menariknya ke pangkuannya.

"Kamu ingin pergi kemana? Ayo kita dengarkan rapat ini bersama."

Jungkook tidak berani menatap langsung ke mata orang-orang di laptop, jadi dia memilih untuk menundukkan kepalanya dengan bahu bergetar ketakutan.

"Hyungie..." Dia mengeluh dengan suara rendah, mencubit pinggang pria itu.