Chapter 25

3.4K 374 164
                                    

Cuaca bulan September masih terasa panas. Jungkook memulai satu semester lagi di universitas.

"Jungkook!"

"Jungkook, aku sangat merindukanmu!"

"Lama tak jumpa."

Setelah dua bulan tidak datang ke kampus, Jungkook menyadari bahwa dia telah melewatkan banyak hal.

Saat ini, dia telah menyelesaikan draf pertama naskah barunya dan studio telah merekrut beberapa direktur. Drama dari naskah pertamanya telah diserahkan kepada sutradara baru.

Rizal dan Rey melambai dengan penuh semangat dan berlari ke sisi Jungkook.

"Jungkook, apa yang kau lakukan selama liburan kemarin?"

"Aku hanya di rumah."

"Eh?" Rey memandang Jungkook dengan tidak percaya. "Apa kau tidak keluar untuk bermain? Serius hanya di rumah saja?"

"Terlalu panas untuk bermain."

Jungkook menurunkan pinggiran topinya, dan berjalan dengan malas. "Bagaimana dengan kalian?"

"Kami berdua pergi ke AS dan menetap di sana selama liburan musim panas. Kami pergi ke ngarai untuk bermain selama beberapa hari, lalu kami pergi ke kota kuno selama seminggu," kata Rizal.

Jungkook menyadari bahwa selain dirinya, kehidupan liburan musim panas semua orang tampaknya cukup menyenangkan.

"Kau terlalu anak rumahan!"

Rey awalnya mengira Jungkook akan pergi ke luar negeri selama liburan musim panas. Berbeda dengan masyarakat miskin seperti mereka yang hanya bisa bepergian dalam negeri. Namun, ketika universitas dimulai kembali, dia mengetahui bahwa Jungkook tidak pergi kemanapun seperti yang mereka bayangkan.

"Kau bahkan sudah lama tidak mengunggah foto di Instagram-mu."

Jungkook mendecakkan bibirnya. "Aku lupa." Dia tidak terdengar bersalah sama sekali.

Rizal memutar matanya. "Apa kau tahu? Penggemarmu setiap hari selalu menunggumu mengunggah foto di Instagram."

"Jujur pada kami, apa kau benar-benar tidak pergi kemanapun selama liburan kemarin?"

Jungkook merentangkan tangannya dan berkata, "Apa bermain di rumah termasuk menikmati masa liburan?"

Jika dipikir dengan hati-hati, Kim Manor berukuran besar dengan halaman belakang yang merupakan pegunungan. Itu indah sepanjang tahun dengan kabut yang menyelimutinya, tapi pemandangan di dalamnya bahkan lebih bagus. Saat Jungkook bertunangan terakhir kali, mereka pernah ke sana sekali, namun mereka tidak mendapat kesempatan untuk melihat keseluruhan istana tersebut.

Bagaimanapun juga, puncak gunung es saja sudah cukup untuk membuat orang merasa bahwa pasti ada lebih banyak keindahan yang tersembunyi di tempat yang tidak dapat mereka lihat.

"Kukira."

Dibandingkan dengan jawaban Rey, pikiran Rizal sedikit lebih jahat dan kotor. Dia tersenyum dan mengedipkan matanya pada Jungkook.

"Permainan seperti apa yang kau lakukan di rumahmu? Heh?"

"....."

"Jika aku punya tunangan sepertimu, aku juga ingin bermain di rumah setiap hari."

Rey memutar matanya dengan jijik. "Dasar mesum."

"Itulah yang sebenarnya terjadi. Jika kau tidak percaya padaku, kau bisa bertanya pada Jungkook."

Rizal mengedipkan matanya. "Benar kan, Jungkook?"

"Ya."

Rizal dan Rey langsung berteriak.

CRYBABY #4: End Of StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang