Ada banyak ruangan di Kim Manor, yang mencakup beberapa bangunan.
Rumah induk berada di depan, dan para pelayan tinggal di bangunan yang khusus disiapkan untuk mereka di belakang.
Taehyung sangat menyukai ketenangan. Ketika tiba waktunya istirahat di malam hari, para pelayan tidak akan berjalan-jalan dan kembali ke gedung belakang.
Di malam hari, Jungkook terbangun dari rasa hausnya.
Dia mengusap kepalanya pada bantal dan menendang kaki kecilnya ke samping.
Suaranya sedikit sengau saat dia berkata dengan genit, "Hyungie, Koo haus..."
Setelah tendangannya meleset, Jungkook akhirnya teringat bahwa Taehyung sedang bekerja di luar kota.
Jendela kamar setengah terbuka, dan tirai berkibar lembut tertiup angin.
Cahaya bulan yang terang di luar jendela menyinari sisi wajah Jungkook.
"Menyebalkan!"
Pemuda itu hanya bisa pasrah pada takdir dan turun dari kasur. Dia mengambil gelas di atas meja dan menyadari bahwa airnya hanya tinggal sedikit.
Dia lupa mengisi ulang air setelah meminumnya tadi.
Saat ini, semua pelayan telah pergi ke gedung belakang untuk beristirahat. Jungkook tidak cukup manja untuk memerintahkan para pelayan membawakan air untuknya.
Saat ini akhir musim gugur dan malam terasa dingin. Jungkook bersin beberapa kali dan mengambil jas Taehyung dari sofa dan menyampirkannya di bahunya. Dia menguap sambil membawa gelas ke dapur.
Saat dia sedang menikmati air minum, dia mendengar bunyi berisik di belakangnya.
Jungkook kaget dan air itu langsung masuk ke dalam tenggorokannya.
Uhuk... Uhuk uhuk! Uhuk...
Wajahnya memerah. Dia terbatuk begitu keras hingga kehabisan napas. Dia melihat ke arah sumber suara dengan air mata berlinang. Lampu di ruang tamu tidak dinyalakan. Hanya cahaya bulan yang masuk melalui jendela.
Jungkook berjalan mendekat dengan cangkir di tangannya dan membungkuk.
"Jimin?"
Begitu dia mendekat, dia mencium bau alkohol yang menyengat, membuat kepalanya sakit.
"Ada apa? Kenapa kau meminum alkohol?"
Pria itu bahkan tertidur di ruang tamu.
Jungkook berbalik dan melihat tidak ada pelayan di sekitarnya. Namun, mustahil baginya untuk membantu Jimin.
Jungkook dengan lembut menendangnya. "Hey bangun. Tidurlah di kamarmu."
Meskipun dia tidak menyukai Jimin, itu tidak sampai pada titik kebencian.
Cuaca semakin dingin. Jika Jimin tidur di sini selama satu malam, dia pasti akan sakit besok.
"Mmm..."
Jimin berbalik dan menggumamkan sesuatu yang tidak terdengar.
Poninya tergerai dalam keadaan menyedihkan, menutupi matanya. Pencahayaan yang redup membuat Jungkook tidak tahu apakah dia sudah bangun atau tidak.
Saat dia hendak menendangnya lagi, sebuah tangan tiba-tiba terulur dan menariknya ke bawah.
Pyar!
Saat cangkir itu mendarat di tanah, pecahannya langsung terbang ke segala arah.
"Ugh..."
Jungkook menangis ketika ia tanpa sengaja membenturkannya kepalanya pada meja karena terkejut dengan tindakan tiba-tiba Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYBABY #4: End Of Story
Teen Fiction𝗦𝘁𝗮𝘁𝘂𝘀 » On-Going Pairing: Taekook; [toptae x bottkook] Summary: Kisahnya bukanlah drama romantis saat pertemuan di resort pegunungan menjadi cerita yang menyenangkan, happy ending! » top;Tae bot;Kook » perjodohan » angst? maybe. Start; 22 M...