Keesokan harinya.
Seorang biarawati masuk ke dalam kamar. Dia tersenyum hangat ke arah Jungkook, mencoba menyapa pemuda itu dalam bahasa inggris.
"Hello?"
Jungkook tersenyum. "Hi."
Biarawati itu tersenyum senang kala menyadari bahwa pemuda di depannya mengerti apa yang ia ucapkan.
"Oh! Syukurlah, senang kau mengerti."
Dia memberikan Jungkook segelas air hangat. "Minumlah dulu. Dua jam lagi kau harus harus minum obat, tapi sebelum itu, mungkin kau ingin makan sesuatu?"
Jungkook terdiam. Dia tidak nafsu untuk makan untuk saat ini. Biarawati itu dapat melihat kesedihan di mata Jungkook, dan ia mengangguk mengerti.
"Aku ambilkan bubur, ya?"
Jungkook mengangguk.
Biarawati itu segera keluar dari kamar, dan Jungkook menghela napas pelan.
Dia harus melakukan sesuatu. Dia tidak bisa tetap seperti ini selamanya.
Meskipun dia kehilangan ponselnya, itu bukan masalah besar.
Memanfaatkan kepergian biarawati itu, Jungkook mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur. Dia berencana mencari Nolan.
Gereja itu sangat besar, tapi terjaga kebersihannya. Tidak ada setitik pun debu yang terlihat.
Tapi anehnya, gereja ini sangat sepi. Bahkan saat pertama kali ia menginjakkan kakinya di sini, Jungkook tidak melihat satupun orang datang untuk berdoa.
Tidak hanya itu, nampaknya jumlah biarawati di gereja tersebut sangat sedikit.
Biarawati berkulit hitam tadi adalah satu-satunya wajah asing yang pernah dilihatnya.
Sungguh aneh.
"Nolan? Nolan, kau di sana?"
Jungkook memijit pelipisnya. Seharusnya sebelum dia pergi, dia harus bertanya dulu di aman Nolan berada kepada biarawati tadi.
Sekarang dia sudah sampai sejauh ini, tidak ada gunanya kembali ke kamar.
Bruk!
Jungkook tersentak. Dia mendengar suara benda jatuh diiringi suara senjata tajam yang mengiris udara.
Dalam sekejap, pintu di depannya terbuka lebar sehingga Jungkook dapat melihat pemandangan di dalam gereja.
Banyak wajah asing muncul di sana. Mereka mengenakan pakaian berwarna hitam yang identik dengan pakaian gereja.
Mereka semua adalah pengikut dan biarawati.
"Oh?" Nolan mengerutkan alisnya. Dia memandang Jungkook yang berdiri di depan pintu dengan tatapan terkejut.
"Ini buruk."
Seorang pria berjas hitam terjatuh dari tangan Nolan.
Darah menodai karpet dan berubah menjadi merah tua, tapi tidak terlalu terlihat.
Saat Nolan melihat ke arah Jungkook, seorang pria berjubah hitam tiba-tiba menerkam punggungnya.
"Hati-hati!" teriak Jungkook sambil melangkah maju.
Dia melihat Nolan dengan tenang menusukkan pisaunya ke perut pria itu tanpa menoleh ke belakang.
Bilah tajam memasuki tubuh pria itu, menimbulkan suara teredam.
"Ck, kotor."
Dia melempar pisaunya ke lantai dan beberapa tetes darah memercik ke salib perak yang tergantung di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYBABY #4: End Of Story
Jugendliteratur𝗦𝘁𝗮𝘁𝘂𝘀 » On-Going Pairing: Taekook; [toptae x bottkook] Summary: Kisahnya bukanlah drama romantis saat pertemuan di resort pegunungan menjadi cerita yang menyenangkan, happy ending! » top;Tae bot;Kook » perjodohan » angst? maybe. Start; 22 M...