"Jangan pernah menyerah dalam hidup,temukan alasan teruslah berjuang untuk mencoba"
'tan'Pagi ini malla pergi ke sekolah dengan kepala sakit,tadi malam ia tak bisa tidur karena cuaca dingin
"Rahka"malla menghampirinya yang sedang duduk di roptop
"Maaf ya hari ini aku gak buatin kamu sarapan"ucapnya, sedangkan rahka hanya diam
"Kamu kenapa sih diam² aja"lanjutnya bertanya
"Bisa diem gak sih"sentak rahka
"Rahka lagi ada Malasah ya,cerita sama malla aja"ucap malla,rahka hanya diam dengan wajah datar
"Kamu kapan sih mau jadi pacar aku,aku udah lama tau suka sama kamu"sambung malla
"G akan pernah, lagian jadi cewek murahan banget loh itu harusnya di kejar bukan mengejar paham!"ucap rahka datar
"Biarin aja,kamu kan penyemangat aku"sahut malla tersenyum,rahka berjalan pergi dari sana meninggalkan malla
"Sabar malla kamu pasti bisa"batinnya
"Malla kenapa muka Luh pucet banget"tanya Devi dan aneth panik
"Gue gak apa-apa kok,cuma gak dandan aja tadi"elaknya
"Tapi bukannya loh jarang dandan ya,Luh sakit?"tanya aneth khawatir
"Ayo ke UKS gue anter,nanti gue izin sama buk Tiwi"lanjutnya,malla menggeleng
"Gue gak apa-apa kok,kalian aja yang lebay"malla duduk di bangkunya
"Kenapa masalah keluarga lagi?"tanya Devi yang paham akan keluarga malla begitupun aneth
"Seperti biasa gak ada yang beda"sahut malla cuek
"Semangat malla kita berdua ada di sini buat bantu kalau loh ada masalah"ucap aneth membuat malla tersenyum ia beruntung memiliki dua sahabat pengertian seperti aneth dan Devi
Kring kring bel masuk berbunyi membuat murid-murid duduk di bangku masing-masing menunggu sang guru untuk masuk
Selama pembelajaran kepala malla terasa berat, perutnya pun terasa nyeri karena ia tak makan apapun dari tadiKini waktu sudah menunjukkan waktu istirahat membuat sang guru mengakhiri pembelajaran dan pergi ke luar
"Muka Luh sumpah mall pucet banget,ayo kita ke UKS habis itu gue beliin makanan"ajak Devi
"Ga deh,gue mau nemuin Rakha"sahut malla berdiri dengan sempoyongan
"Kenapa harus dia mall"lirih aneth
"Dia bikin gue bahagia"sahut malla pergi dari sana
"Tapi dia nyakitin Luh"lirih aneth lagi memandang malla yang pergi dari sana
"Kita ke kantin dulu,habis itu beli makanan buat malla kita bawa sama dia"ajak Devi di angguki aneth
"Rakha ke kantin ayok nanti malla traktir"teriaknya ketika sampai di kelas Rakha
"Eh ada neng malla"goda suheil,namun malla hanya cuek
"Ayo Rakh"ajak malla sambil menarik tangannya,namun ia seketika hampir terjatuh ketika rahka menggemaskan tangannya
"Gue g mau"sahut rahka dingin
"Yaa padahal malla pengen ajak rahka makan bareng-bareng,"malla sedikit kecewa
"Sama gue aja yuk mall"ajak afan yang sedikit sedih melihat malla
"Iya sama kita aja kalau Rakha gak mau"ucap betrand
"Gak mau,gue mau sama rahka"sahut malla
"Ayo Rakh ayo"malla menggoyahkan tangan rahka
Bruk
Tiba-tiba tubuhnya terhempas ke lantai saat rahka mendorongnya, kepalanya terasa lebih sakit sekarang"Malla"teriak Devi dan aneth ketika sampai di depan pintu
"Sa-kit"lirih malla memegang perutnya yang terasa nyeri
"Bet,gue minta tolong gendong malla bawa ke UKS"pinta aneth,dengan cepat malla ia bawa ke UKS
Bugh
"Sialan Luh jadi cowok"aneth membogem mentah pipi kiri rahka, meskipun ia cewek tapi tenaganya lumayan kenceng
"Kalau Luh gak mau gak perlu loh dorong dia bangsat,cowok sialan"teriak aneth tepat di depan wajah rahka,rahka mengepalkan kedua tangannya emosi
"Apa hah gue gak pernah takut sama cowok modelan kaya elu,sumpah kenapa sahabat gue harus suka sama cowok gak punya hati kaya Luh"lanjutnya dengan emosi
"Neth udah,susul malla ayok"ajak Devi sambil menarik aneth,aneth pun pergi dari sana
"Malla,hiks"tiba-tiba aneth dan Devi menangis
"Kalian kenapa"sahut malla yang sedang makan roti pemberian afan
"Gue gak suka lihat loh terluka ataupun tersakiti"sahut Devi memeluk malla kencang
"Hiks gue juga,kenapa Luh harus suka sama cowok modelan gitu"tanya aneth lirih
"Dia semangat gue"sahutnya
"Kalau capek nyerah aja mall"sahut betrand yang memandang ketika orang sahabat itu
"Untuk saat ini gue mau terus sama Rakha,kalau gue udah lelah gue bakal nyerah"ia tetap pada pendiriannya
Setelah mengisi perut dan lumayan membaik akhirnya malla kembali ke dalam kelas
"Nanti pulang bareng kita aja ya"ajak Devi dan aneth
"Gak perlu gue mau nebeng sama rahka aja"ucapnya percaya diri
"Huftt yaudah"pasrah mereka mau gimana lagi
Kini sudah waktunya pulang,malla menunggu rahka di parkiran
"Gue nebeng ya Rakha"ucap malla tersenyum,namun rahka mengabaikannya
"Ayolah Rakh"lanjutnya
"Emang gue tukang ojek Luh ngak kan!"sahut rahka datar
"Tapi Luh calon masa depan gue"malla berkata percaya diri
"Rahka"tiba-tiba gizel datang menyapa, maksudnya menyapa rahka
"Nanti kerjain tugasnya di caffe aja yah"ucapnya,Rakha menggaguk singkat, setelah itu ia menancapkan gas meninggalkan kedua wanita itu
"Rahka"teriak malla ketika Rakha mulai menjauh
"Gak usah ganjen sama cowok bisa,murahan banget"cibir gizel kepada malla
"G usah ngurusin hidup orang,dasar muka dua"sahut malla tanpa rasa takut
"Bangsat Luh"gizel emosi,
"Ngerasa ya,syukurin"ledek malla pergi meninggalkannya sendiri
"Tunggu aja loh"senyum miring tercipta di bibir gizel
ADA PESAN BUAT CERITA INI?
JANGAN LUPA VOTE KOMEN DAN IKUTI
SAMPAI JUMPA NEXT CERITA
KAMU SEDANG MEMBACA
BASMALLA(END)
Teen FictionTERLAHIR DI DUNIA INI BUKAN KEINGINAN MALLA, APALAGI HANYA ADA TERLUKA DAN TERSAKITI SETIAP HARINYA,MAMPUKAH IA BERTAHAN? ATAU IA AKAN MENYERAH? MENCINTAI KETUA OSIS DI SEKOLAHNYA,DI TOLAK BERKALI-KALI NAMUN IA TAK PERNAH PUTUS ASA! AKANKAH CINTANYA...