RUMAH SAKIT

1.5K 121 11
                                    

'kita pasti bahagia,namun ini bukan saatnya''tan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'kita pasti bahagia,namun ini bukan saatnya'
'tan'


Plak
Baru saja membuka pintu rumah,malla sudah mendapatkan tamparan dari sang ayah

"Ayah kenapa tampar malla"tanya malla meringis memegang pipinya

"Masih nanya kamu hah,kamu apakah anak ayah"sang ayah yang bernama Liam menatapnya tajam

"Maksud ayah gizelle,malla gak apa-apa kan dia yah"

"Bohong yah"teriak gizelle berjalan ke arah mereka

"Hiks malla tadi bully aku di kamar mandi sekolah"lanjutnya menangis

"Gak usah fitnah loh ya,orang loh yang duluan nampar gue dasar muka dua"sahut malla tajam 

"MALLA jaga bicara kamu"teriak liam 

"Ayah kenapa selalu gak percaya sama malla,apa karena anak tiri ayah ini hah"

"MALLA"

PLAK
Tamparan lagi yang ia dapatkan oleh sang ayah kandungnya sendiri,kata orang ayah adalah cinta pertama anak perempuan?tapi tidak untuk malla

"Kenapa ayah gak bunuh malla aja sih,malla capek yah selalu ayah tampar ayah pukul,malla juga manusia bisa lelah"lirih malla menangis,Liam hanya diam tak menjawab

Malla pergi berlari menuju kamarnya meninggalkan sang ayah,Liam hanya menatap punggung sang anak yang mulai menjauh

"Arghh hiks hiks"saat sampai di kamar malla berteriak sambil menangis sejadi-jadinya, beruntung kamarnya kedap suara

"Malla pengen bahagia tuhan, hanya itu"lirihnya

'Gue kira Luh perempuan baik-baik,tapi kelakuan Luh busuk buat dapetin segala cara' kata-kata itu kembali terngiang di kepalanya,membuat malla menjambak rambutnya sendiri

"Arghh gue lelah,gue capek"memukul kepalanya sendiri menyalurkan rasa sakit di batinnya,

"Obat Gue butuh obat"ia mulai linglung, mengacak-acak segala kamar mencari benda yang ingin ia temukan.
Saat dapat ia meminumnya bahkan tiga butir,saat ini ia hanya ingin tidur tenang

"Argh gue kenapa sih"Rakha mengacak rambutnya sendiri,ia bingung mengapa perasaannya sakit setelah perdebatan tadi

"Gak mungkin kan gue suka sama dia,ngak"ia berbicara pada dirinya sendiri

'mulai saat ini gue basmalla nigista berhenti suka dan berharap sama ama Raden Rakha alvendendra'

"Gue kenapa sih"ia teringat akan perkataan malla tadi

"Bodo amat lah, mending gue basecamp"ia pergi bangun dan keluar kamar

"Akhirnya Dateng juga Luh"ucap afan melihat Rakha masuk

"Hmm"sahut Rakha

"Sabar ya bro gue tau itu sakit"ucap suheil kepada betrand yang berada di sebelahnya

"Dia kenapa?"Rakha menarik alisnya

"Bisa chat nya gak di bales sama aneth,jadi dia galau"

"Lah gak biasanya?"tanya afan heran

"Dia marah soalnya tadi gue ngatain malla"kali ini betrand yang berbicara

"Cih dia lagi"umpat Rakha

"Awas Luh benci-benci nanti cinta"goda suheil

"Bacot"ketus Rakha duduk

"Sensi amat pak"heran afan

"Pms ya mas?"tanya betrand lagi

"Gue cowok mana ada pms"sahut Rakha

"Ya siapa tau"

Byur
Hari sudah pagi malla sudah di siram oleh se ember air, pelakunya adalah Mila sang ibu tiri

"Bangun bangun males banget sih Luh"teriak Mila,malla perlahan membuka matanya

"Dingin"lirihnya gemetar

"Bangun sekolah males banget,masih mending gue bangunin"ia menarik malla yang masih berbaring,malla kaget untung saja ia masih bisa menjaga keseimbangan

"Biasa aja bisa gak sih!"malla pagi-pagi sudah di pancing emosi

"Terserah gue,sana mandi terus sekolah,gue gak mau di cap oleh ayahluh gak becus urus Luh ngerti"sahut Milla pergi dari sana

"Bangsat"umpat malla kepalanya masih pusing akibat bangun tiba-tiba

"Auh ah mending mandi terus sekolah"

"MAlla kemana ya?"aneth dari tadi mondar-mandir di depan pintu kelas menunggu kehadiran malla

"Ngapain Luh?"tanya Adara,aneth hanya meliriknya tanpa Engan menyahut

"Nungguin sih pembully?"lanjutnya bertanya

"Emang apa urusannya sama Luh, penting?!"sahut aneth membuat Adara bungkam

"CK"Adara pergi dari sana

"Non kenapa bisa jatuh"tanya bibi Sumi,saat ini malla sedang berada di rumah sakit

"Kepeleset bik"sahut malla

"Lagian malla udah gak apa-apa kok,udah baikan juga"lanjutnya tersenyum,ia tak mau sang bibik khawatir

"Tapi bibi masih khawatir non"bibi Sumi adalah asisten rumah tangga yang baru saja tiba dari kampung,ia sudah bekerja bersama keluarga malla selama bertahun-tahun

"Beneran bibi sayang malla udah ngak kenapa-kenapa"malla tersenyum,ia sudah menganggap bibi Sumi seperti orang tuanya sendiri

"Yaudah bibi beli makanan di kantin dulu"

"Iya bik"

Back to earlier

"Auh ah mandi,terus sekolah" malla memutuskan untuk mandi,namun saat ia baru saja melangkahkan kaki ke dalam kamar mandi tubuhnya mendadak pusing, hidungnya mengeluarkan darah

"Gue kenapa sih"lirihnya setelah itu mulai kehilangan kesadarannya,saat bangun ia sudah berada di rumah sakit

"Akhirnya non sadar juga"pemandangan pertama yang ia lihat adalah bik Sumi

"Bibi"ucap malla lemas

"Mau minum non"tawarnya,malla mengangguk

"Bibi kapan pulang"tanya malla yang sudah dalam posisi duduk

"Bibi baru tiba pagi tadi non, waktu bibi masuk ke dalam kamar non malla
Bibi nemuin non udah pingsan di kamar mandi"

"Non kenapa bisa jatuh"tanyanya

"Kepeleset bik"

"Lagian malla juga gak apa-apa,udah baikan juga"lanjutnya tersenyum, ia tak mau bibi khawatir

"Tapi bibi masih khawatir non"

"Beneran bibi sayang malla udah gak kenapa-kenapa"

"Yaudah bibi beli makanan di kantin dulu"

"Iya bik"

BASMALLA(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang