06. Darah

75 7 4
                                    

Javier memang orang yang rajin, di pagi buta ia sudah bangun disaat yang lainnya masih tertidur lelap. Pemuda yang suka bermain gitar ini pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang berkeringat karna semalam cuaca sangat panas.

Dengan bersenandung, Javier menggantungkan handuk dan melepas bajunya, ia bersihkan tubuhnya.

"Ah gue lupa bawa sampo."

"Loh ada sampo."

Javier melihat ada sampo sachet di sana. Entah punya siapa sampo tersebut.

"Ah seger." Katanya.

Ini wanginya kok wangi melati. Ah bodo amat deh yang penting gue bisa keramas. -batin Javier.

Javier mengguyur kepalanya, ia bersihkan sampo yang beraroma melati tersebut.

Bau amis. -batinnya.

Saat Javier membuka kedua matanya, ia menyadari bahwa air yang mengguyurnya ternyata bukanlah air biasa melainkan darah, itulah sebabnya Javier mencium bau amis. Ia segela memakai handuk dan berlari keluar kamar mandi.

"BANGUN!"

"Cakra!!"

"Kenny!!!"

"Harry!"

Javier membangunkan semua orang, ia menggedor pintu kamar dengan keras.

"Lo abis mandi?"

Cakra terbangun karna suara teriakan Javier membangunkan semua orang.

"Cak."

"Kenapa sih lo ngos-ngosan?"

"Kamar mandi."

Dengan santainya Cakra berjalan menuju kamar mandi, membuka pintunya dan masuk ke dalam. Cakra paham apa yang terjadi. Ia kembali menghampiri Javier.

"Kenapa sih Cak? Javier teriak-teriak pagi buta gini."

Yuda, Harry, Haidar, Kenny, Joel, Satya sudah bangun dan berkumpul di ruang tamu. Sementara sisanya masih tertidur.

"Jav? Lo gak mau cerita?" Tanya Haidar.

"Gue lagi mandi terus keramas, gue udah gak enak hati pas sampo yang gue pake itu baunya bau melati dan pas gue bilas, gue juga nyium bau amis. Ternyata yang keluar dari shower bukan air tapi darah." Javier gemetar.

Semua orang dibuat merinding dengan cerita Javier. Sementara itu, Cakra hanya diam. Kepala Cakra sangat berisik memikirkan apa yang terjadi.

"Kalian jangan sembarang pakai barang yang ada disini atau ya pokoknya jangan sembarangan baik dalam sikap atau ucapan." Nasihat Cakra.

"Hhhhh masih pagi lo percaya gituan?" -Yuda.

"Yud, jangan sompral." Cakra memperingatkannya.

NIGHTMARES || THE BOYZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang