09. Nala

48 5 0
                                    

Matahari yang bersinar sangat cerah membangunkan beberapa orang dari mereka. Harry tidak sengaja melihat Cakra yang sedang duduk melamun di depan rumah.

"Cak, lo oke?"

"Udah pada bangun?"

"Sakala, Edwin sama Haidar masih ngorok."

Cakra menjawabnya dengan anggukan.

"Cak, lo bisa cerita sama gue. Lo kenapa?"

"Kayanya disini gak aman. Semalam gue mimpi buruk tentang Nala. Gatau kenapa gue cemas banget karna mimpi itu."

"Tenangin diri lo, itu cuma mimpi buruk. Gak akan terjadi apa-apa sama Nala atau yang lainnya."

"Tapi gue rasa ada yang aneh di villa ini."

"Mungkin itu perasaan lo aja, Cak. Buktinya kita baik-baik aja disini."

"Hmm, iya mungkin."

Sebenarnya Cakra sangat gelisah bahkan jauh sebelum mereka tiba di tempat tersebut. Tetapi semua orang tetap ingin melanjutkan liburan ini.

Hari ke-2 liburan, mereka memutuskan untuk bermain voli kaki di lapangan belakang villa. Diam-diam Nala berjalan menuju danau karna ia tidak menyukai olahraga. Di sana Nala mengambil banyak foto untuk ia abadikan.

"Gila ini indah banget." Gumamnya.

"Oke 10 foto lagi."

Merasa ada yang kurang, Javier mencari seseorang yang tidak ada bersama mereka. Javier mencari Nala seorang diri. Hingga akhirnya langkahnya terhenti, tubuhnya mematung dan gemetar melihat sesuatu yang terjadi tepat di depan matanya.

"Na-Nala."

"NALA!!!!"

Javier berlari hendak menolong Nala namun, gagal. Nala tidak bisa tertolong, ia tenggelam. Air danau seperti angin topan menelannya.

"CAKRA, KENNY!!!"

"Nala."

Semua orang berkumpul saat Javier terlihat ketakutan.

"Apa? Kenapa?" Tanya Kenny.

"Nala mana?"

"Da-danau."

Cakra berlari dengan cepat saat mendengar kata danau dari Javier. Tidak ada, Nala tidak ada disana. Cakra mengacak rambutnya kesal.

"Anjing." Kesal Cakra pada dirinya sendiri.

"Cak, gimana. Mana Nala?"

"Balik."

"Hah?" -Joel.

"Balik, kita harus balik dari sini. Tempat ini gak aman, sebelum ada korban jiwa lainnya. Kita harus tinggalin tempat ini."

"Apa maksud lo korban jiwa?" Tanya Yuda.

"Jawab, anjing!!" Marah Sakala.

"Nala mati. Harry lo inget mimpi yang gue ceritain tadi pagi sama lo? Mimpi itu jadi kenyataan."

Semua orang terkejut, apakah benar Nala sudah meninggal? Bagaimana mungkin, Nala hanya berfoto di tepi danau.

---FLASHBACK---

"Itu apa, kok kaya kepala." Nala mendekati danau tersebut untuk melihatnya.

Matanya terbelalak saat sesuatu yang mirip dengan kepala tenggelam dan melihat air danau berubah menjadi gumpalan seperti angin topan dan menarik tubuhnya jatuh ke dalam air. Nala berusaha untuk menyelamatkan dirinya. Tak lama Javier datang, ia menyulurkan tangannya untuk menolong Nala, sayangnya Nala semakin di tarik dan tenggelam di telan air tersebut.

Dengan perasaan takut, Javier berlari kencang kembali ke villa dan memberitahukan semua orang. Cakra pun berlari segera setelah mendengar kabar itu. Cakra menyadari bahwa kejadian ini terjadi juga dalam mimpinya semalam.

Apakah mimpi buruk Cakra menjadi kenyataan?

---FLASHBACK END---

NIGHTMARES || THE BOYZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang