29. Satya

34 4 0
                                    

Satya menabrak sosok perempuan yang berdiri di depannya. Tetapi saat ia keluar dari mobilnya untuk melihat siapa yang ia tabrak, tak ada seorang pun disana.

"Bukan manusia, Satya." Ucap Cakra.

Kembali ia memasuki mobil dan melajukannya lagi.

BRAK!

"Hihihihihi kalian tidak bisa keluar dari sini!!!!"

"Di atas." -Cakra.

Rupanya sosok perempuan tadi menjatuhkan dirinya di atas mobil Satya.

"Setirnya, setirnya gerak ke arah berlawanan." Ucap Satya panik.

BRAK!

Dan mobil Satya pun menabrak sebuah pohon, tak bisa nyala kembali.

"Sial." -Sakala.

"Kita harus gimana?" Tanya Joel.

"Gak ada cara lain selain berjalan kaki." -Kenny.

Semua orang menuruti perkataan Kenny untuk berjalan kaki, menggendong tas ranselnya masing-masing. Sakala terus menempel pada Satya selama perjalanan.

"AAAAAAAA."

Namun tiba-tiba Sakala berteriak kencang, tubuhnya di seret oleh sosok perempuan yang sama. Satya berlari kencang ke belakang untuk menyelamatkan Sakala.

"Satya bahaya!" Teriak Cakra dari jauh sana.

"Cakra coba lo pikirin sesuatu." -Joel.

"Cak, bukannya tadi kita udah lewat jalan sini ya?" Tanya Kenny heran.

Benar, mereka sudah melewati jalan tersebut. Bisa dilihat dari tanda yang mereka buat di dengan mengikat benang pada ranting tanaman disana.

"Iya, kita udah lewat sini." Jawab Cakra.

"SAKALA!!!"

Sosok itu berubah menjadi seekor ular yang sangat besar, ular tersebut merayap perlahan mendekati Sakala.
Tubuh Sakala lemas melihat ular itu, Sakala pasrah. Ia terdiam dengan tatapan ksosong.

"Sadar Sakala!!!" Teriak Kenny.

"BANGSAT!!!"

Satya berlari menusuk berulang kali ular tersebut dengan kayu tajam yang berada disana.

"Sakala lari!"

"Sakala ayo lari!!!"

Lamunan Sakala buyar saat diteriaki oleh Satya menyuruhnya untuk lari. Sakala berlari mendekat ketiga temannya yang berada di depan sana.
Dirasa ular itu sudah mati, Satya pun mencoba melarikan diri.

Namun,

"AAAAAA"

Tidak, ular tersebut tidak mati seperti apa yang Cakra katakan. Meskipun sudah Satya tusuk berulang kali tetap saja ular itu tidak akan mati. Ular tersebut berbalik menyerang Satya dengan melilit seluruh tubuhnya.

"Tinggalin gue!"

"Lari!"

"Atau pengorbanan gue sia-sia."

Sebelum itu Sakala mendekati Satya, sepertinya Satya pun membisikkan sesuatu kepada Sakala. Setelah itu Sakala ditarik oleh Joel untuk berlari karna ada sosok lain yang sudah bersiap menyerang mereka.

"Semuanya ke rumah kakek!" Teriak Cakra.

Joel dan Sakala mengikuti Cakra pun Kenny yang mengetahui letak rumah kakek. Di perjalanan semuanya berlari karna di kejar banyak sosok arwah.

DOR!

Penampakan pocong tiba-tiba berdiri di depan Joel tepat di depan kedua matanya. Joel tertinggal di belakang.

"Lari Joel, abaikan!" Teriak Cakra.

Joel yang mendengar itu pun mengangguk paham.

"Dadah pak poci, saya duluan."

Anehnya, Joel berpamitan terlebih dahulu pada penampakan itu. Segeralah ia berlari setelah itu.

NIGHTMARES || THE BOYZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang