Malam sudah berlalu, tidak ada yang kembali tidur semalaman. Semuanya berkumpul dan menangis di ruang tamu menemani mayat Javier.
"Kita harus kuburin Javier sekarang juga." -Cakra.
"Gak bisa gitu lah, Cak. Maksud lo kuburin Javier disini? Gak bisa dong, kita harus bawa Javier balik." Bantah Haidar.
"Gue setuju sama Cakra." -Satya di ikuti anggukan oleh Kenny dan juga Harry.
"Kalo orang tuanya nanya, kita mau jawab apa? Javier bunuh diri, kita kuburin di sana sendirian. Pantes kah?" -Edwin.
"Win, jangan mikir gitu bisa gak? Kita jelasin secara baik-baik. Dan lebih cepat lebih baik, kasian Javier." Jawab Kenny.
"Oke, kita kuburin Javier sekarang juga." Angguk Yuda.
Benar apa yang Kenny katakan, lebih cepat Javier di kebumikan akan lebih baik. Tidak mungkin membiarkannya terbaring begitu saja.
Dengan peralatan seadanya, kesembilanan dari mereka mengebumikan Javier hari ini sebelum matahari menyelesaikan tugasnya kembali. Syukurlah di kebun samping villa ada sebuah cangkul.
Cakra mencangkul tanah di belakang villa dengan cangkul yang di temukan di kebun tadi. Satya dan Harry membantu menurunkan jenazah ke dalam sana. Sebelum ia tutup kembali dengan tanah, Cakra mengadzani dan mendoakannya terlebih dahulu. Semua orang menaburi makam Javier dengan bunga seadanya yang ada di sana.
Semoga Javier tenang di alam sana. Selamat tinggal Javier.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIGHTMARES || THE BOYZ
Horror[Completed] Liburan semester tiba, kesebelas pemuda pergi berlibur bersama. Namun, siapa sangka liburan tersebut membawa petaka. Sebuah mimpi buruk menjadi kenyataan.