#Perasaan seseorang

682 46 2
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading...

Markas Zeronic tampak ramai. Hampir seluruh anggotanya berkumpul malam ini juga. Bukan tanpa alasan, Varka ketua mereka mengumpulkan anggotanya untuk membahas beberapa hal tentang perkumpulan mereka, kedepannya.

Candaan demi candaan pun terlontarkan dari mulut mereka untuk menghibur satu sama lain. Tempat itu pun tak jauh dari suara gelakan mereka yang menggelegar.

"Oke, jadi nanti bisa dipastikan semua berjalan dengan lancar. Dan semua harus turut mencampuri kegiatan ini. Tugas-tugasnya udah dibagi masing-masing kan, jadi jalankan dengan baik acara tahunan ini. Paham semua?!"

"PAHAM BOSS!"

"Ada yang ingin ditanyakan?" Varka menatap semua anggotanya—memastikan tidak ada kekurangan dalam penjelasannya tadi.

"Bang!" Raki mengangkat tangannya, hendak bertanya. Dengan segera, Varka mempersilahkan anggotanya itu.

"Ini, nanti sama kayak tahun kemaren, kan?" tanyanya. Varka tersenyum. "Iya, sama. Seperti yang tadi gue jelasin, semuanya kita siapin disini dulu dan baru nanti kita laksanain bareng-bareng. Warga juga boleh ber-partisipasi dan kalian harus memperlakukan mereka dengan baik. Ada lagi?"

"Kalo nanti anak-anak Orion gangguin acara kita lagi gimana, Bang?"

"Ah, iya Orion." Varka mengusap wajahnya kasar. Hampir saja ia akan melewatkan hal ini lagi. Laki-laki itu berpikir senjenak. "Kita rubah pembagiannya tugasnya. Vias, Ando, Rizal, Candra, Gino, kalian jaga depan komplek. Jangan sampai ada satu pun dari anak Orion masuk." Kelima cowok itu menggangguk mengiyakan arahan ketuanya. Varka pun tersenyum senang.

"Baik. Mungkin itu aja yang kita bahas malam ini. Semoga acara kita berjalan dengan lancar."

"AAMIINN!"

Semua anggota Zeronic saling bertepuk tangan meriah—dipadukan dengan siulan-siulan dari beberapa anggota lain.

Jam kini sudah menunjukan pukul 21.05 WIB. Zoran tampak masih asik menyemili kacang bersama Leoza, Seja, Yota, dan juga Ellan. Mereka berlima memang sering terlihat berkumpul bersama. Apa lagi kini bertambah Zoran yang tak kalah menyenangkan untuk bercanda gurau.

"Guys, gue baru aja beli lip tin baru loohhh. Gimana, cakep kagak??" Mereka menatap horor Yota, saat gadis itu memonyongkan bibirnya, pamer. "Dih, lo kok hobi banget pake-pake kaya gitu sih, Yot? Kalo mau jadi tante-tante itu nanti, ada waktunya tersendiri!" ketus Leoza.

Yota beralih menatap Leoza. "Heh, Oza. Kita sebagai cewek itu udah dikodratkan untuk mempercantik diri, ya. Apa lagi kita remaja, pasti banyak rasa penasarannya. Mending, lo juga pake nih, pucet banget bibir lo," jelasnya, memaksa Leoza dipakaikan Lip tin miliknya—hingga korban mengerang untuk menolaknya.

ZORAN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang