Happy reading...
Seluruh pasang mata anak-anak Zeronic menatap kearah dua motor yang baru saja sampai. Pandangan mereka bertuju ke motor Seja yang ditunggangi oleh salah satu anggota Gang sebelah yang sudah hampir 6 tahun menjadi rival mereka.
Shaka tampak acuh dengan tatapan tatapan itu. Bahkan, dengan santainya dia ikut berjalan dibelakang Seja. Mereka tampak saling bisik saat mereka bertiga mendekat.
"Nes, lo kenapa? Mata lo sembab, gitu." Oji bersuara menghampiri ketiganya. Matanya kini jatuh pada Shaka yang menatapnya biasa-biasanya saja. "Lo juga, tumbenan kesini. Oh, atau jangan-jangan lo ya bikin adek gue nangis, gini?" tanyanya berujuk menuduh.
Sementara itu, dari arah belakang Varka datang menarik kerah belakang Oji seperti anak kucing. "Tamu tuh, disambut bukan disinisin." Varka mencibir dan beralih menatap Shaka.
"Akhirnya lo mau juga dateng kesini."
Shaka mendengus mendengar apa yang Varka ucapkan untuknya. "Kalo bukan karena si bocil, gue ogah nginjek kaki disini lagi."
Lalu dia pria yang sempat bermusuhan itu saling memeluk senang. Anak-anak Zeronic merasa cengo dengan hal yang dilakukan ketuanya.
Varka merangkul pundak Shaka setelah berpelukan beberapa saat dan menghadap ke arah anggotanya, hendak memberikan sebuah pengumuman.
"Sebelumnya gue mau ngasih tau ke kalian semua. Mungkin selama ini yang kalian tau cowo disamping gue ini adalah rival kita. Sebagian dari kalian mungkin belum tau seluk beluk pertengkaran antara perkumpulan kita yang sejak awal kita namai dengan nama Zeronic Alfabert, dan Gang motor sebelah Orion yang dipimpin sama Badra." Terlihat mereka fokus mendengarkan apa yang diucapkan ketuanya.
"Ini Shaka. Arshaka Bumantara. Kalau sebelumnya kalian tahu Seja bocil kesayangannya Ellan, gue ada Shaka si bocil kematian gue. Eh, salah. Tepatnya kita, gue, Ellan, Oji, Rasya, Ayon, Arya, dan Zaky. Dulu Shaka pernah jadi bagian dari kita. Sebelum ada sedikit masalah yang dimana itu dimanfaatkan Badra untuk menghancurkan perkumpulan yang kita buat. Shaka keluar dari Zeronic dan gabung ke Orion." Varka melirik Shaka lamat, dengan perasaan yang tidak pernah ia bayangkan jika hari dimana semuanya kembali baik-baiknya datang.
Lalu dia kembali menatap anggotanya. "Siapapun yang pernah ada disini, semuanya keluarga. Kita pernah kehilangan satu keluarga kita dan malam ini kita harus berbahagia karena akhirnya Shaka kembali dan malam ini juga dia resmi bagian dari kita lagi."
Semuanya pun bertepuk tangan, bersorak senang mendengar pengumunan itu. Terutama untuk Seja yang tersentak membulatkan matanya tak percaya menatap Shaka.
"Sha? Beneran?" tanyanya memastikan pada orangnya langsung dengan wajah serius. Senyum Shaka muncul disela-sela anggukan kepala mengacak rambut Seja.
"HAH, BENERAN?! AAA ABANG GUE PULANG!!!" Dengan histeris Seja memekik senang memeluk Shaka.
Air mata gadis itu pun kembali turun, menangis haru. Setelah sekian lama orang yang dulu adalah teman bermain yang asik untuknya bisa kembali lagi. Seja amat senang. Dia bahkan tidak tahu harus mengatakan apa selain berusaha menghentikan tangisnya yang sudah menjadi bahan candaan anggota yang lain, namun susah.
"Jangan pada ketawa, dong. Gue gak bisa berhenti nahan air mata gue nih, hiks."
"Cie, cie, Seja! Kekasih gelapnya pulang," celetuk salah satu member Zeronic bernama Rangga. Seja menatapnya sesegukan. "Asal ngomong lo, Rangga. Kekasih gelap apaan? Abang gue ini," elaknya yang membuat beberapa anak semakin menggodanya.
Shaka terlihat gemas sendiri melihat gadis itu. Ia kembali mengacak rambutnya dan mengajaknya untuk duduk.
Perbincangan malam itu berlaku panjang. Waktu saja sudah menunjukan tengah malam, mereka masih terlihat asik melempar candaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZORAN [Selesai]
Teen Fiction"Gue bukan, Mira." "Zoran, tolong bilang ke ayah. Batalin perjodohanku dengan, Leo." "Lo pikir Mira gak sama menderitanya sama hubungan yang lo bilang menjijikan itu?" "Terima kasih, sudah datang menolongku Zoran." Azlia Zamira Antalas hampir saja k...