#Terungkap

388 27 1
                                    

Hallo semunya yang sudah mau mampir💪💪 Bluesea up lagi nihhh
Votte komen follow ya terimakasih>_<

Happy reading...

"Liat dia. Mentang-mentang ini sekolah punya kakeknya, bolos sampe berminggu-minggu."

"Siapa yang mau deketin dia. Orang bentukannya kek preman pasar gitu."

"Dulu cupu, sekarang sok suhu."

"Cantik sih, cuma takut dibanting kalo deketin dia."

Bisikan-bisikan para iblis di lorong sekolah tak henti-henti menghujat diam-diam dibelakang Zoran. Apa karena Earphone yang terpasang ditelinganya, mereka semua pikir Zoran tidak mendengarnya. 

"Kok, bisa si dulu dia cewe lemot, sekarang jadi kayak, gitu?"

"Lah, ya kan dia ngaku punya kepribadian ganda. Katanya lho katanya. Gue si gak percaya, ya. Mana ada penyakit kek, gitu. Paling dia cuma ngarang, doang."

Ucapan dari siswi yang baru aja Zoran lewati berhasil membuatnya menghentikan kakinya dan berbalik menghampirinya. Earphone yang ia kenakanpun dilepas dan menatap siswi itu tanpa ekpresi.

"Siapa nama, lo?" tanya Zoran datar. Siswi itu terlihat gelagapan mendapat  pertanyaan itu, walau terdengar biasa.

"N-nia, Kak." Tampak senyum smirk dari wajah Zoran, muncul sebelum tangannya merogoh saku jaketnya. Lalu, benda pipih itu ia serahkan pada siswi itu setelah mencari satu aplikasi.

"Masukin nomor rekening, lo."

"Buat apa, Kak?"

"Cepet." Wajah Zoran seketika tampak berubah garang, membuat nyali lawan bicaranya itu menciut mau tak maupun hanya bisa menurut.

Zoran tersenyum puas saat siswi bernama Nia itu mulai mengetikan nomor dilayar ponselnya. Tak membutuhkan waktu lama, dia selesai mengetik dan mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya dengan wajah menunduk.

"Gue transfer duit ke lo. Kali ini tebakan lo bener." Setelah mengatakan itu, Zoran kembali memasang Earphonenya dan melanjutkan perjalanan menuju kelas yang sempat tertunda. Nia terlihat membeku ditempat saat teman-temannya menyorakinya karena telah diberi uang dengan cuma-cuma itu.

Zoran berjalan dengan santai menatap setiap sudut yang lewati. Semuanya sama sekali tak ada yang berubah dari terakhir ia berangkat. Semuanya masih sama, bahkan penghuninya sekalipun. Leo bilang, hari ini Zoran harus mengikuti ujian susulan yang sempat dirinya lewatkan. Sama sekali tidak ada perasaan takut akan nilai yang ia dapat. Semuanya tak terlalu berarti baginya.

Dari jarak lima meter didepannya, Zoran bisa melihat seseorang yang berjalan dengan memasukan tangannya ke dalam saku celananya. Sudah bisa ditebak siapa laki-laki itu bukan?

Leo berjalan santai dengan wajah dinginnya melewati segerombolan siswi siswi yang menatapnya takjup. Sedikit perasaan risih, laki-laki itu memilih fokus dengan satu objek didepan sana. Seorang gadis yang sama menatapnya dengan wajah tengil itu terlihat sengaja memperlambat jalannya.

"Please, biasa aja natepnya. Gue tau kok gue cantik, tapi ya gak usah sampe melotot, gitu."  Kekehan kecil bisa Leo dengar dengan jelas saat dirinya berhenti tepat dihadapan Zoran dengan posisi menghadang.

Laki-laki itu memutar bola matanya sebal. "Cantikan Bunda," ujarnya bergumam, Zoran jelas mendengarnya. Tanpa aba-aba Leo membalikan tubuhnya untuk berjalan mendahului. "Cepetan. Udah ditunggu wali kelas. Lo harus selesein semua soal ujian lo minggu ini. Biar nilai lo gak kurang pas kenaikan kelas," ucapnya sebelum melangkahkan kaki.

ZORAN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang