Gerakan Belaka

1 0 0
                                    

Di suatu malam, berada di rumah seorang diri pada awalnya tak begitu menakutkan. Tubuh ini masih lincah bergerak ke sana kemari tanpa peduli akan hal yang terjadi selanjutnya.

Setelahnya, aku kembali ke kamar. Apa pun aktivitasnya, maka kamar adalah salah satunya tempat ternyaman yang pernah ada. Aku tiduran sambil memegang sebuah ponsel sebagai sarana hiburan. Awalnya aku tak peduli dengan gerakan-gerakan yang kudengar beberapa detik yang lalu, karena kupikir itu adalah gerakan binatang kecil yang sering kali hinggap di atap ataupun dinding rumah.

Sampai akhirnya, aku mendengar seperti ada seseorang yang masuk ke dalam rumah. Kupikir, itu adalah kakakku yang telah pulang dari tempat bekerjanya. Akan tetapi, semakin aku menunggu kehadirannya, ternyata gerakan itu semakin menghilang.

Untuk memastikan, aku melepaskan headset yang telah menyumpal kedua telinga ini. Kutajamkan pendengaran, karena tadi aku mendengar seperti ada seseorang yang tengah membuka lemari.

Aku masih berpositif thinking bahwa ia adalah kakakku. Hingga beberapa detik kemudian. Suara kakak ipar berseru di ruang dapur.

"Assalamualaikum, Na," panggilnya.

Aku keluar dari kamar, lalu menjawab panggilannya. "Iya, Mba. Mba baru masuk?"

"Iya, baru saja," jawabnya singkat.

"Baru? Apa sebelumnya Mba tidak masuk?" tanyaku memastikan.

"Tidak, Mba baru saja sampai, Na."

Aku terdiam beberapa saat sampai satu pertanyaan terungkap dari bibir Mba Felin. "Ada apa memangnya?"

"Tadi, Nana mendengar seperti ada orang yang masuk juga ... ada yang buka lemari. Nana pikir itu Mba, tapi ternyata Mba juga baru masuk," jelasku seketika merinding.

"Lalu ... siapa yang kau maksud, Na? Jangan-jangan ...."

DUAR!

"Astagfurullahaladzim!"

***

Cermin karya toetikhdhyh_

Cukup DisimpanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang