Chapter 4

3K 292 11
                                        


.

"Ini enak sekali."

Celetukan sambil menikmati hidangan makanan itu terus mengambil atensi Sunghoon untuk melihat Jaeyoon.

Sejak hari pertama masuk kuliah hingga kini telah dua minggu berlalu Jaeyoon selalu menelepon jika jam pelajaran jeda untuk memberi waktu para pelajar mengisi perut, waktu itu digunakan oleh Jayeoon untuk pergi makan di luar kampus.

Kalau pun waktunya singkat, Jaeyoon sudah menyediakan roti untuk mengulas perut, belum punya keinginan lagi untuk pergi ke kantin atau menjelajahi kampus tempatnya menimba ilmu itu.

Dan sepanjang dua minggu itu juga Jaeyoon tidak berkenalan dengan sesiapa pun paling cuma Heeseung itu juga kadang dibuat tak indah saja.

Kembali lagi di restoran tempat pilihan Sunghoon tentunya. Seperti biasa hidangan makanan selalu sesuai cita rasa Jaeyoon sendiri.

Lihat saja saat ini Jaeyoon makan begitu nikmat terlihat sangat senang.

Salah satu pemandangan yang Sunghoon suka karena Jaeyoon tidak bertingkah diluar kemampuannya.

"Kalau bisa, bawa saja aku ke semua tempat makanan yang enak-enak. Kau cukup pintar soal ini." Kata Jaeyoon menghabiskan sisa makanannya.

Sunghoon cuma mampu menatap lelah. "Aku juga tidak tahu tempat makanan mana yang bagus, tapi aku research sebanyak mungkin dan baca review orang-orang dan menyuruh yang lain untuk coba baru aku membawamu."

Kali ini memaku Jaeyoon, informasi ini baru diketahui, pikirnya selama ini Sunghoon tahu semua tempat makan mana saja yang enak layaknya kuliner.

"Oh, ternyata seperti itu, ya?"

Mengangguk Sunghoon.

Mengundang senyum tipis Jaeyoon. "Bagus, effort mu luar biasa. Teruskan."

Hanya menatap tanpa ingin merespon, Sunghoon kembali melanjutkan menyuap makanan, menghabis tuntas.

Sementara Jaeyoon yang habis lebih dulu makanannya, memilih menghirup minuman dari sedotan sambil mata tak lepas memandang Sunghoon.

Hingga si pengawal mengelap mulut dengan tisu pun mata Jaeyoon tak lepas menatap memuja.

"Kenapa?" Bukan tak sadar ditatap dari tadi, Sunghoon pikir mungkin ada sisa makanan di ujung bibir maka lembar tisu itu diusap lagi sekitar mulut.

"Tiada," Jawab Jaeyoon semakin intens tatapannya. "Hanya saja kau tampan."

Lagi cuma hela nafas Sunghoon, tiada reaksi apapun dari segala pujian Jaeyoon ditujukan padanya, biasa saja.

"Lebih baik kau berpikir untuk mencari teman, sampai kapan kau terus makan di luar dan tidak berteman dengan orang-orang di kampus."

Sesaat terlihat tak minat muka Jaeyoon. "Aku tak suka." Balasnya singkat.

"Tapi siapa itu, Heeseung aku lihat dia ingin berteman denganmu, coba dulu."

Mengendik bahu Jaeyoon. "Dia baik, tapi flirty."

"Cocok, sama sepertimu." Sahut Sunghoon cepat. "Kau juga flirty, cocok bukan?" Lanjutnya bertanya.

Mengundang bola mata Jaeyoon memutar. "Aku flirty cuma denganmu."

"Heeseung juga mungkin begitu, flirty tapi cuma denganmu."

Menyipit mata Jaeyoon. "Kau kenapa begitu ingin sekali aku berteman dengannya? Sudah seperti orang yang suka menjodoh-jodohkan."

Wajah yang datar semakin datar. Sunghoon membalas. "Aku hanya ingin kau berteman, tidak selamanya kau sendirian terus di kampus tak punya teman."

Tapi raut Jaeyoon tetap sama seolah tidak ingin digubris. "Tidak mau, buat sekarang aku cukup punya kau saja sebagai teman."

BODYGUARD || sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang