Chapter 24

2.1K 149 21
                                    


.

Sesuai dikatakan Sunghoon malam itu di mobil ketika dalam perjalanan pulang bahwa Jeewon akan mengalihkan perhatian publik dengan menggunakan nama Jaeyoon.

Ternyata benar.

Tidak sampai seminggu, lebih kurang lima hari sejak konferensi yang mulai menenangkan publik soal berita gempar memiliki anak diluar nikah.

Meski setelah itu masih ada saja rumor berhembus namun berita soal kebaikan Jeewon lebih mendominasi. Soal membiayai hidup anak daripada dibiar terlantarkan itu menarik atensi.

Ditambah lebih banyak lagi orang-orang tampil membeberkan kebaikan Jeewon yang tak diketahui publik tentang membantu mereka dalam diam. Tanpa harus di dokumentasi oleh umum.

Kebaikan demi kebaikan Jeewon mengambil alih membuat berita yang cukup mneggemparkan dan sempat hampir memburukkan nama kini menguap entah ke mana. Diganti dengan fokus soal pencalonan.

Apalagi selang lebih seminggu lagi pengundian malah satu-satunya anggota inti keluarga Jeewon sekaligus anak semata wayang yang tak pernah ditampilkan selama ini terungkap.

Judul berita anak Shim Jeewon bernama lengkap Shim Jaeyoon berparas rupawan dan berprestasi di bidang pelajaran menjadi topik hangat.

Sebagian foto-foto Jaeyoon terungkap dengan nilai-nilai di masa sekolah maupun kuliah turut terbongkar.

Apalagi selama ini privasi Jeewon sangat terjaga namun kini satu persatu mulai timbul dari memiliki anak luar nikah dan anak semata wayang yang tak pernah diungkap kini tersebar luas.

Saat ini begitu hangat berita soal kepintaran Jaeyoon dan visual menarik perhatian ditambah terselit dua foto saat Jaeyoon berada di panti asuhan tepat di halaman rumah, berjongkok mengusap surai anak kecil.

Soal kebaikan pun turut diramaikan hanya dengan berapa keping foto. Berserta isi cerita dilebihkan.

Pastinya reaksi Jaeyoon termangu meski Sunghoon sudah menceritakan kemungkinan dirinya akan digunakan.

Namun tak tahu pula sampai begini permainan ayahnya lakukan. Berita-berita yang beredar itu tak masuk diakalnya, terlalu berlebihan.

Terutama soal gambarnya di panti asuhan yang seolah menyantuni anak-anak. Itu sangat berlebihan kalau faktanya itu terjadi sewaktu berpamitan dan satu-satunya interaksi dimiliki.

"Jujur, aku tak tahu ayahmu akan menangkap gambar saat kita di panti asuhan. Ini tidak dalam konsenku." Sunghoon menjelaskan saat Jaeyoon menggeram soal foto yang beredar.

Ketika ini mereka berada di kamar, tepat di pinggir ranjang duduk berdua saling berhadapan. Masih tetap di rumah ditempati sejak berita Jeewon yang heboh sekaligus titik terang hubungan mereka hendak dibawa ke mana jalan arahnya.

Bisa dibilang apartment Sunghoon ini sudah menjadi rumah mereka.

Menyipit kesal mata Jaeyoon. "Maksudmu, kau tahu ayahku akan menangkap gambarku?"

Angguk mengiyakan Sunghoon. "Iya, itu dalam rencananya menyuruh orang yang mengawasi mu meski ada aku untuk mengambil beberapa foto."

Mendelik kesal Jaeyoon sambil menaruh ponsel. "Lihat? Semua fotonya saat aku tersenyum, nampak ramah sekali padahal aku judes."

Memang gambar-gambar Jaeyoon yang beredar semua saat tersenyum dengan binar mata menyipit, tampak bahagia.

"Dan itu semua saat aku bersamamu, kenapa mereka tidak masukkan dirimu sekali supaya mereka tahu betapa cintanya aku denganmu."

Membuang pandang Sunghoon, diri Jaeyoon dengan segala hal yang melibatkannya selalu buatnya lelah. Ada saja yang bisa mengaitkannya.

Tapi kenyataan memang begitu, foto-foto itu saat Jaeyoon bersama Sunghoon dengan lebih fokus pada titik wajah Jaeyoon hingga diri Sunghoon tak terlihat sama sekali bahkan ada sampai diedit agar cuma Jaeyoon yang tampak.

BODYGUARD || sungjake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang