Keesokan harinya
Khun Sam bangun dengan kepala terasa berat dan pusing. Efek mabuk semalam. Dilihatnya orn tertidur di samping tempat tidur terlihat tak nyaman dengan posisinya.
Sam berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yg terasa lengket. Kemudian ia menghampiri orn yg masih terlelap. Perlahan Khun Sam menggendong orn untuk tidur di kasurnya. Tak lupa ia menyelimuti orn dan mencium kening orn.
Maafkan aku orn. Lagi lagi aku merepotkanmu. Gumam Sam.
Sam pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapannya dengan orn. Ia membuat omelet dan roti untuk sarapan serta susu hangat.
Setelah selesai, Sam membangunkan orn untuk makan bersama.
Khun Sam menatap orn yg masih terlelap. Ia berharap bisa jatuh cinta saja pada orn daripada Mon yg jelas jelas menolaknya. Ia pun kesal dengan hatinya yg sampai detik ini masih mencintai gadis itu.
Orn bangunlah. Ucap Sam mengusap lembut pipi orn.
Khun Sam?? Kamu sudah baikan? Tanya orn yg terlihat khawatir.
Sam tersenyum melihat orn mencemaskannya.
Ya aku sudah baikan orn. Ucap Sam tersenyum. Ayo bangunlah aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita. Aku tunggu kamu di bawah. Ucap Sam
Orn sendiri merasa malu mendapatkan tatapan lembut Sam. Apalagi ia berbaring di tempat tidur Sam dan orn yakin Sam telah memandangnya tidur lumayan lama selain itu Sam juga menggendongnya untuk tidur di tempat tidur Sam.
Akhhh.. Aku sangat malu. Pekik orn pelan
Sam sendiri melamunkan hal semalam dimana ketika ia kerumah Mon. Hatinya kembali nyeri mengingat itu. Mon telah memilih dengan jelas siapa yg berhak atas dirinya. Tak ada lagi harapan untuk Sam. Mon pun telah membencinya. Jadi tidak ada alasan lagi bagi Sam untuk tetap mempertahankan perasaannya pada Mon.
Aku benar benar harus merelakan dan melupakan nya. Gumam Sam
Hatinya serasa kosong. Pandangannya pun kosong. Ia merasa hampa. Sebegitu besar efek cinta pada diri Sam.
Orn telah pulang sejak 10 menit lalu. Kini Sam berdiam diri di apartmennya.
Kemudian ia mencoba menghubungi Mon untuk menyelesaikan semuanya. Ia ingin hal ini segera berakhir. Ia sudah membulatkan tekadnya untuk merelakan Mon.
Tong... !!
Terdengar suara chat masuk yg ternyata dari Khun Sam
Mon... Bisakah kita bertemu siang ini?
-SamAda apa?
-MonHanya ada sesuatu yg harus ku selesaikan siang ini juga. Aku berjanji setelah ini tidak akan mengganggumu lagi.
-samBaiklah
-MonPerasaan Mon sedikit gusar melihat chat yg disampaikan Sam. Sepertinya sesuatu yg buruk akan terjadi. Tapi entah apa itu.
Mon melirik dirinya di cermin. Terlihat bercak merah di sekujur lehernya.
Non malam tadi sudah pulang 1 jam setelah Sam datang. Yg mana artinya Mon tidak melakukan hal itu semalam dengan Non.
Mon mandi dan segera bersiap untuk menemui Sam di tempat yg sudah diminta Sam untuk bertemu. Ia merasa gugup.
Di sebuah jembatan tengah danau sudah berdiri lelaki tampan yg sedang menunggu seorang gadis