CHAP X

819 102 15
                                    

Bangun pagi di hari libur memang suatu berkah, begitu prinsip Hinata. Dia biasa bangun shubuh, walaupun di hari libur sekalipun, tentu saja untuk menghadap tuhan, biar dikata tidak sholeha-sholeha banget memang, tapi 5 waktu masih tetap gadis itu lakoni, tidak pernah lupa dan setelah itu dia akan tidur kembali sampai menjelang siang.

Tidak ada yang akan marah, karena bunda dan ayah sudah tau jadwal Hinata jika libur kerja.

Tapi hari ini berbeda, setelah shubuhan gadis itu tidak kembali tidur, malahan saat ini sedang memakai Sneakersnya untuk olah raga pagi.

Bunda yang pagi itu sedang di dapur untuk menyiapkan sarapan, jadi terheran-heran, karena ini baru jam 05:30 tapi Hinata sudah segar bugar.

"Tumben anak gadis bunda sudah bangun jam segini, biasanya masih molor kalau hari libur" Hinata nyengir mendengar sindirin bundanya, "Mau lari-larian bentar bun keliling komplek, mumpung udaranya lagi bagus" Ucap gadis itu

"Kamu sendirian aja, nggak ajak Hanabi?" Tanya bunda, Hinata paling anti kemana-mana sendiri, pasti gadis itu akan cari orang yang bisa diajak.

"Nggak bun, Hanabi masih tidur, kasihan kayaknya semalam begadang buat proposal kampusnya. Lagian aku cuma dekat sini doang" Sejujurnya Hinata berbohong pada bundanya.

Semalam Naruto mengajak olahraga pagi dan gadis itu mengiyakan, sejak di warung mang Uci kemarin, mereka jadi makin dekat, malahan Hinata dengan suka rela memberikan kontaknya pada Pria itu.

Bunda mengangguk paham "Yaudah, kamu ati-ati keluarnya, jam segini jalanan masih sepi". Hinata mengiyakan nasihat bundanya itu, seraya membuka pintu depan rumah, baru saja gadis itu ingin melangkah keluar, bunda kembali berucap.

"Nanti sore Neji sama istri dan anaknya bakal kemari, siang ini temenin bunda ya beli bahan makanan, katanya abang kamu mau dimasakin soto betawi buatan Bunda" Lanjut wanita paruh baya itu, Hinata tentu saja mengiyakan, dia tidak ada acara juga siang ini, kecuali nanti sore janji dengan Naruto.

Setelah itu Hinata keluar rumah tanpa di tahan lagi oleh bundanya. Karena tidak ingin membuat kehebohan pagi ini, dia janjian dengan Naruto untuk dijemput di depan gerbang komplek saja, dengan alasan tidak enak di liat tetangga pagi-pagi sudah di jemput laki-laki. Awalnya Naruto tentu tidak setuju, dia terkesan bukan pria sejati, tapi karena Hinata bersikeras, akhirnya pria itu mengiyakan.

*************************************

"Mau kemana Nar, masih pagi loh ?" Kushina heran dengan putranya yang keluar rumah terkesan mengendap-ngendap, ini masih jam 5 pagi, tapi pria muda itu sudah rapi dengan pakaian olahraganya.

"Bunda bikin kaget tau" Naruto sedikit tersentak saat di cegat oleh bundanya itu, padahal niat hati ingin keluar diam-diam tadi.

"Lagian kamu kayak maling gitu, mau kemana sih masih gelap gini, shubuhan udah belum?" cerca wanita paruh baya itu pada putra semata wayangnya.

"Sudah dong bun, aku mau keluar olahraga bentar ya bun, mau CFDan bareng teman kantor." Ucap Naruto, pria itu sudah siap berangkat, karena ketahuan oleh Kushina, yasudah dia bisa pamitan langsung.

Kushina menyipitkan matanya, memandang Naruto curiga, "Sama temen apa temen?" Wanita paruh baya itu menggoda putranya, karena tidak biasanya anak itu mau-mauan keluar dan bangun pagi di hari libur kantor.

Naruto menggaruk tengkuknya canggung, memandang ke arah bundanya dengan kekehan pelan ,"Sama yang kemarin aku liatin fotonya ke Bunda dan Ayah itu loh" ucapnya malu-malu.

"Cie-Cie, sudah ada kemajuan ni yeee" Naruto makin malu di goda oleh ibunya, dengan salah tingkah dia langsung melangkah ke pintu depan rumah.

"Sudah ah bun, aku malu dicengin terus" Kushina hanya terkekeh, dia juga mengikuti putranya itu sampai ke depan.

Nikah Yuk Hin ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang