Chap XXIX

620 63 26
                                    

Seperti yang sebelumnya Naruto dan Hinata rencanakan, acara akad pernikahan mereka akan di adakan bukan di Jakarta, tapi di Bandung. Lebih tepatnya di area outdoor Orchid Forest Cikole.

Semua sudah di persiapkan dengan sebaik mukin, semua sudah di atur oleh Naruto, sedangkan Hinata tidak di biarkan oleh pria itu untuk telalu memikirkan urusan yang susah-susah, cukup gadis itu setuju atau tidak setuju.

Area Orchid Forest Cikole itu saat ini sudah di sulap seindah mungkin oleh vendor acara akad mereka. Kesan hangat sangat terasa pagi itu. Walaupun masih pukul enam pagi, karena acara akad akan di adakan tepat pukul sembilan nanti.

Saat vanue sudah di disiapkan sedemikian mungkin, sedangkan kedua calon pengantin dan keluarga masih sibuk di kamar Hotel masing-masing sebelum nanti akan menuju tempat acara.

Dari kemarin kedua keluarga sudah bertandang ke Bandung untuk menyiapkan segelanya, agar hari bahagia kedua anak mereka berjalan dengan sempurna.

Kedua calon pengantin dan keluarga mereka menginap di Hotel yang berbeda tidak jauh dari kawasan dan lokasi acara akad akan di adakan.

Acara akad ini akan di adakan seintim dan sesakral mungkin, jadi tamu yang hadir hanya keluarga inti, kerabat dekat dan beberapa orang sahabat dekat dari kedua mempelai. Sedangkan acara resepsi untuk umum akan di adakan malam nanti pukul delapan di salah satu ballroom hotel mewah di Jakarta.

Jadi memang setelah acara akad berlalu, mereka akan ke Jakarta kembali segera, mengingat jarak Bandung dan Jakarta juga tidak memakan waktu lama.

Kalau perlu Naruto bisa menyediakan Helikopter untuk istri dan keluarganya nanti kalau tidak ingin dengan jalur darat. Sombong amat

Saat ini baik keluarga Naruto dan Hinata sudah bersiap sedari subuh, apalagi calon pengantin wanita yang harus berdandan dengan mempercantik diri di hari bahagianya.

Hinata duduk di meja rias, dengan MUA yang tengah asik mengoleskan pewarna di pipi mulus gadis itu yang sebenarnya memang sudah merona asli.

"Masya Allah mbak Nat, cantik banget sih yee, akika aja pangling apalagi calon suaminya nanti lho". Mas atau bisa di panggil mbak ( karena memang sedikit melambai ), sang make up artist itu tidak habis-habisnya memuji dan menggoda Hinata sedari tadi. Gadis itu hanya terkekeh dan makin merona, ketika harus membayangkan reaksi Naruto.

"Bisa kali spill mbak Nat skincare routinennya apose? Kok bisa mulus begindang cyin, kek pantat bayi gini, liat nih, pori-porinya aja nggak keliatan" Si banci sibuk menoel-noel pipi Hinata yang memang sedikit chubby, dia iri, kenapa bisa ada kulit semulus dan se fluffy ini.

Ingin Hinata bilang kalau cukup dengan Air wudhu, tapi dia takut nanti di geplak sama mbak-mbak jadian, make up artist rekomendasiin dari Ino itu. Kan nggak banget kalau palanya benjol dan pipinya memar di hari akad.

"Nat sudah siap belum ?" Bunda masuk kedalam kamar Hinata, diikuti ayah dan adik perempuannya Hanabi, sementara Neji, istri beserta anaknya dan kerabat yang lain mungkin sudah bersiap juga di lobby Hotel. Abangnya sibuk mengatur transportasi ke lokasi acara.

Memang di kamar itu hanya ada dia dan sang MUA beserta asistennya dari tadi, selesai subuhan dan mandi, Hinata sudah di paksa untuk duduk berlama-lama di depan kaca besar di dalam kamar Hotel, untuk di ubah menjadi ratu sehari, begitu kata MUAnya.

"Nggak tau nih bun, gimana mas, apa sudah selesai ini ?" Hinata menatap ke arah Mas-mas tomboy itu, sang MUA mengangguk.

"Ishh yeey ya, panggil akika Mbak dong. Udinda shay, yee udah cyantik begindang, sudah ready ketemu calon suami dan di gerayangi" Hinata memukul gemas lengan si banci, karena sedari tadi, bahasannya tidak jauh seputar perunboxingan, kan Hinata malu.

Nikah Yuk Hin ?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang