“UNTUNGLAH masih ada orang-orang baik yang memberitahu kakek buyutku dan istrinya tentang penyerangan tersebut, sehingga mereka dapat pergi sebelum orang-orang itu datang. Mereka sudah berada di salah satu puncak gunung ketika penyerangan itu terjadi. Menyaksikan kastel indah tempat mereka membuat memori bersama sebagai keluarga dilahap si jago merah, dengan sentuhan seruan orang-orang yang meneriakkan kata-kata yang tidak pantas kepada mereka. Kebencian Vlad terhadap manusia dimulai pada hari itu. Namun kebijaksanaan dari orang tuanya menyingkapkan awan badai yang hampir melahap dirinya sendiri ke dalam kelamnya lautan emosi yang dendam. Kedua orang tuanya berhasil menahan kemarahan itu sejenak untuk tidak melancarkan balasan. Mereka memilih membangun kembali kehidupan di tempat berbeda yang jauh dari jangkauan manusia dan cahaya iman yang membutakan. Kata rumah tidak lagi terbatas dari sebuah tempat, maknanya bisa jauh lebih luas dari semesta. Itu yang diajarkan kakek buyutku dan istrinya kepada Vlad.
“Beberapa puluh tahun berikutnya berlalu. Pertumbuhan Vlad melamban. Seharusnya ia memiliki fisik layaknya pria dewasa, tapi tubuhnya tidak berbeda jauh dari remaja berusia tujuh belas tahun. Kakek buyutku dan Mariam menyadari jika putranya ikut mengecap keabadian. Mereka tinggal dengan tenang selama puluhan tahun tersebut di sebuah gubuk sederhana yang terbuat dari kayu pinus, yang mereka bangun di puncak gunung. Vlad menyadari potensi dirinya. Ia bisa berbaur dengan manusia tapi memiliki kemampuan layaknya vampir. Dahaganya terhadap darah tidak seperti vampir karena ia juga memakan makanan manusia. Matahari tidak membakarnya, tubuhnya tidak memiliki toleransi terhadap perak maupun bawang putih. Kakek buyutku dan istrinya mengetahui potensi tersebut, namun mereka juga melihat potensi lainnya yang dapat menggiring putranya ke jalan yang salah. Sudah tugas dari mereka berdua untuk mencegah hal itu terjadi. Sudah pasti guratan takdir memilih jalan yang berbeda dari apa yang mereka rencanakan. Kakek buyutku dan istrinya sering berhubungan dengan beberapa manusia yang dulu membantu mereka kabur. Begitu juga dengan Vlad, ia sering bepergian ke desa-desa tempat tinggal manusia. Dan tidak ada yang tahu, siapa yang berkhianat atau dipaksa mengatakan tempat tinggal keluarga vampir itu kepada orang-orang yang membenci mereka.
“Entah dari mana datangnya pengetahuan tentang kelemahan vampir berasal. Kakek buyutku sudah dua ribu tahun mengasingkan diri dari manusia sebelum bertemu dengan Mariam. Mungkin negeri tandus tempatnya dulu datang menuliskan pengetahuan tentang dirinya. Mitos dan legenda mengerikan tentang iblis yang haus darah mudah tersebar di masyarakat. Mereka mulai menyerang ketika fajar menyingsing. Saat langit sedang menampilkan keindahan dari warna-warna indah yang terbiaskan cahaya menakjubkan dari matahari. Kakek buyutku, Mariam, dan Vlad menyadari kedatangan para manusia. Namun kemampuan vampir yang bisa mendengar berkilo-kilo meter tidak berguna, karena musuh datang melingkar dari berbagai penjuru. Mereka tidak memberikan mereka bagi keluarga itu untuk melarikan diri. Api melingkari gubuk, berkobar menghalangi jalan kabur, ditambah aroma yang menyesakkan dada menguar ke seluruh penjuru hutan. Manusia-manusia itu membakar hutan dengan bawang putih. Kelemahan kedua yang disadari kakek buyutku setelah cahaya matahari. Awalnya Mariam sudah pasrah dan memilih menyerahkan dirinya kepada manusia. Ia menyuruh putra semata wayangnya untuk menggali terowongan agar dapat bisa pergi ketika Mariam keluar untuk menyerahkan diri. Ia sudah bahagia diberikan kehidupan yang indah bersama suami dan putranya. Tidak ada yang ia sesali. Tapi kakek buyutku masih memiliki harapan. Ia keluar dari gubuk dan menghadapi manusia-manusia keji itu sebagai kepala keluarga yang berkewajiban melindungi darah daging dan istrinya. Dengan kecepatan dan kekuatannya, melumpuhkan setengah dari pasukan manusia bukanlah hal yang sulit. Tapi kelebihannya itu tidak membantu untuk waktu yang lama. Matanya tiba-tiba disilaukan oleh sesuatu dilemparkan ke arahnya. Itu adalah jaring-jaring yang terbuat rantai perak. Berbarengan dengan itu, puluhan anak panah perak menghantam tubuhnya dari berbagai arah. Kakek buyutku berlutut untuk menahan sensasi terbakar di seluruh tubuhnya.
“Mariam menjerit dari dalam rumah. Ia tidak bisa melihat suaminya secara langsung, namun kemampuannya sebagai vampir yang dapat mendengar dengan sangat tajam dapat merasakan tragedi tersebut. Vlad, yang sedang menggali terowongan, kembali untuk menemui sang ibu. Tapi matanya malah menemukan sang ibu yang sedang merangkak dengan tubuh terbakar karena sinar matahari, yang datang melalui sela-sela pohon pinus. Wanita vampir itu berusaha menolong suaminya yang berlutut tak berdaya di bawah jaring-jaring perak. Tangisan pedih dari Mariam yang berusaha menyelamatkan suaminya di tengah-tengah penderita memenuhi penjuru hutan. Namun manusia-manusia yang menyaksikan itu malah tertawa-tawa puas. Vlad terbakar emosi, sekujur tubuhnya bergetar karena amarah, kulitnya memerah dengan urat-urat yang menegang layaknya bom yang siap meledak, giginya terkatup rapat menampilkan taring yang tajam, matanya berkilat-kilat menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Membeku #2
Vampire[Lengkap] [Vampir] [17+] "Aku harus membayar semua yang sudah aku perbuat. Nathan diculik karena aku. Immanuel berjanji jika rencananya akan berhasil. Aku mempercayainya, dia adalah seseorang yang sangat aku cinta, tapi apa yang menunggu kami bukanl...