Yuhuu, Buna up lagi. Soalnya kedepan kayaknya bakal telat up.
Seminggu belakangan Vertigo buna kambuh, kayaknya kecapean mikir.
Tapi, buna usahain cepat up-nya.
Levitra meloncat-loncat kecil memasuki rumah dengan memegang sebuah kantong plastik. Dengan hati yang riang ia melangkah dan hendak menuju ke kamarnya tanpa mengetahui tiga orang tengah menatapnya tajam dari arah sofa.
Lihatlah gadis itu. Bahkan ia masih sempat bersenandung ria disaat semua orang pusing mencarinya.
"Levitra Kayra Birawa!"
Levitra lantas mematung saat mendengar suara wanita yang melahirkannya itu menyebutkan namanya dengan lengkap. Ini sebuah bencana yang besar, mamanya hanya akan menyebut nama lengkapnya jika tingkahnya sudah di luar akal sehat.
Untung saja akal sehatnya lagi di dalam, jadi sepertinya akan aman.
Dengan kaku, Levitra berbalik lalu melemparkan senyum terbaiknya. "Iya, Ma," jawabnya seraya mempertahankan kedua sudut bibirnya agar terus tertarik keatas.
"Darimana?" tanya seorang wanita yang menggenakan daster rumahan, tapi masih terlihat cantik dan anggun saat wanita itu yang memakainya. Ia menatap Levitra dengan tatapan penuh intimidasi. Kakinya terayun secara perlahan menuju ke arah putrinya dengan tangan memegang sebuah kemonceng yang berbentuk bulu ayam.
Seketika Levitra meneguk ludahnya kasar. Masih dengan mempertahankan senyum lebarnya ia menjawab pertanyaan sang mama. "Main."
Anjani mangut-mangut kecil dengan bibir yang membentuk seperti huruf O. "Main?" beonya. "Di mana?"
"Di-emm-eee-apa ... Lev lupa nama tempatnya," sahutnya dengan binggung.
"Motor di mana?" Introgasi masih terus berlanjut. Levitra seketika membulatkan kedua matanya dan menepuk jidatnya pelan. Ia lupa lagi membawa motornya pulang. Duh, bisa panjang urusannya kalau begini.
"Oh, ya, ketinggalan," alibi Levitra dan berniat untuk pergi dari sana dan mengambil motornya.
"Mau ke mana?"
"Ambil motor."
"Udah di garasi! Jadi mau jujur atau enggak?"
"Iya, iya, sebenarnya tadi Lev itu di culik," ceritanya.
"Kenapa bisa? Kamu kan bawa motor, seharusnya bisa kabur dan kembali ke kantor papa kamu."
"Anu-"
"Pasti menyerahkan diri tu, Ma. Udah keliatan dari cara parkirnya rapi banget," sahut Arsya memanas-manasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Levitra
Teen FictionIni adalah cerita tentang keluarga birawa dengan versi yang berbeda dan juga alur cerita yang berbeda. tapi tokohnya tetap sama. *** Memiliki sosok Levitra di dalam sebuah keluarga memang sangat memusingkan. Ada saja tingkah yang dilakukan oleh gadi...