LEVITRA [Part 7]

4.5K 394 10
                                    

Hallo, Ay. Buna update lagi, nih.

Setelah pulang dari tempat catering Beno, kini Levitra kembali menjelajahi kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pulang dari tempat catering Beno, kini Levitra kembali menjelajahi kota. Ia sempat berfikir beberapa menit dibawah pohon agar bisa mendapatkan hidayah ke manakah ia harus melangkahkan kakinya lagi.

Dan disinilah ia berada, di depan rumah bergaya klasik mewah ala eropa, dilapisi cat berwarna putih dan juga terdapat dua pilar besar di depan. Cukup mewah dari tempat yang ia tinggali.

Ia tersenyum lebar kala melihat sosok anak kecil berusia empat tahun sedang bermain mobil-mobilan di ruang depan dengan ditemani oleh seorang pria yang seumuran dengan abangnya.

"Mommy Lev," sapa anak kecil itu heboh kala netranya tidak sengaja melihat seorang gadis yang ia kenal tengah menggendap-ngendap menuju ke arahnya.

Gadis yang menggunakan one set pendek mencebikkan bibirnya kesal. Padahal ia sudah sebisa mungkin untuk Tidak mengeluarkan suara, eh, tetap ketahuan. "Yah, gagal," rajuknya.

"Ulang, ulang." Anak kecil berjenis kelamin lelaki itu seketika memutar tubuhnya dan berpura-pura memainkan mobilnya kembali.

Kedua sudut bibir Levitra kembali tertarik keatas, ia kembali melangkahkan kakinya menuju anak lelaki tersebut. Setibanya di sana ia sedikit berjongkok dan menepuk pelan bahu anak lelaki itu. "Dor," kejutnya.

"Aaa ... ayam, ayam!" teriak anak lelaki itu dengan kedua tangan yang ia naikkan ke atas. Ia berakting persis seperti orang yang kaget beneran.

"Emm, lucu banget ni anak duda," ucap Levitra dan mengecup kedua pipi anak itu dengan gemas.

"Oom-nya juga dong." Kevin dengan cepat berjongkok di sisi Levitra dan menyodorkan pipi sebelah kanannya.

"Halam," ketus anak lelaki yang bernama Rendra itu seraya mendorong tubuh Kevin hingga pria itu jatuh terduduk dilantai.

Levitra tertawa kecil kala Rendra memeluk wajahnya dan menatap Kevin dengan garang. "Ini pacal daddy, uncle Vin endak bole detat-detat," sinis Rendra.

"Daddy udah tua, enggak cocok sama aunty Lev," cibir Kevin dengan mata yang melotot.

"Uncle Vin juda utah tua. Ada uban tatu," balas Rendra dengan bibir yang ia majukan untuk meledek.

"Cuma satu, Cil, itumah wajar."

"Huuu tua," ledek Rendra dengan tangan yang ia letakkan di atas telinga lalu menggerakkan jarinya maju mundur.

"Huuu bocil."

Rendra melipat tangannya di depan dada dengan lucu. Iris legamnya terus saja menatap Kevin dengan tatapan permusuhan. "Ayo, ke kamal lendla aja, Mommy. ada towo telek di tini. Mana jonlo lati," ajak Rendra dan menarik tangan Levitra lembut. Lelaki mini itu membawa gadis yang ia cap sebagai Mommy-nya menuju ke arah tangga.
(Ayo ke kamar Rendra aja, Mommy. Ada cowo jelek di sini. Mana jomblo lagi)

LevitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang