LEVITRA [Part 9]

4.2K 359 13
                                    

Rajin banget, nih, buna updatenya. Tiap hari.

Dengan bibir yang terbuka lebar, Dasya menatap pria yang baru saja lewat di depannya dengan mata yang nyaris tidak berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan bibir yang terbuka lebar, Dasya menatap pria yang baru saja lewat di depannya dengan mata yang nyaris tidak berkedip. Hanya melihat dari balik kemeja saja ia sudah tau jika pria itu pasti memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus. Yang pastinya sesuai dengan seleranya.

"Ngapain liatin Om Duda sebegitunya."

Tepukan keras dibahu, membuat Dasya seketika tersadar dari pikiran liarnya. "Lo, ah! Buyar kan haluan gue," dengusnya kesal. Ya, pagi ini ia dan Levitra memang membuat janji temu di salah satu mall, makanya mereka bisa barengan.

"Emang tante bayangin apa? Lev bilangin Om duda, ya, tante mikirin yang macam-macam," ancam Levitra dan berpura-pura hendak menyusul pria itu. Yang tidak lain adalah abangnya Kevin. Duda yang pernah ia temui di kantor papanya.

Namun, dengan sigap Dasya mencekal tangan Levitra. "Et, tet, tet, tet, Om duda? Lo kenal sama pria sexi itu, terus, terus kenapa lo panggil dia duda?" tanyanya dengan dahi yang mengkerut.

"Kenal, karena dia duda," jawab Levitra singkat.

Dasya seketika tersenyum lebar. "Kenalin dong, idaman gue banget. Duda, tampan, berotot, kaya, sexi, ugghhh paket komplit."

"Enggak bisa! Dia calon suami Lev," tolak Levitra mentah-mentah.

"Lo masih kecil, enggak cocok sama duda! Cocoknya sama perjaka, yang duda cocoknya cuma sama janda," ucap Dasya memberi pengertian.

"Lah, tante kan bukan janda."

Dengan cepat Dasya mengambil tangan Levitra lalu menggengamnya. "Kenalin calon janda!"

"Tapi anaknya ngangep Lev mommy-nya," sahut Levitra dan menarik kembali tangan yang sempat digenggam oleh Dasya.

"Tenang aja gue enggak perduli, yang gue mau cuma bapaknya," sahut Dasya tidak perduli

Levitra menghela nafas panjang. "Ambil hati anaknya dulu, Tan."

Haish! Wanita itu memang tidak berbakat untuk mencari jodoh.

"Mati, dong."

"Bu-bukan gitu maksudnya!" geram Levitra yang frustasi melihat jawaban Daysa yang terlalu memakai logika.

"Hustt coba lo liat kalau gue begini tu duda bakalan terpikat enggak?" Wanita itu dengan cepat meletakkan jari telunjuknya di bibir Levitra.

Setelah gadis itu diam, ia dengan cepat menunjukkan keahlian dia dalam menggoda. Pertama-tama ia membusungkan dadanya ke depan lalu mengangkat sedikit bokongnya ke atas agar terlihat sexi. Setelah itu ia menggigit ujung jari telunjuknya dan menggerakkan lidahnya seperti seekor ular.

"Udah sexi belum? Oh, atau kurang?" tanya Dasya lalu memainkan rambutnya dan melirik ke arah Levitra dengan tatapan menggoda.

"Lebih kayak jamet kurang belain sih, Tan," ungkap Levitra jujur.

LevitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang