LEVITRA [Part 19]

3.8K 297 9
                                    

Arsya sama sekali belum menyadari dengan apa yang sedang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsya sama sekali belum menyadari dengan apa yang sedang terjadi. Pria itu kini tengah sibuk dengan pekerjaannya, terutama karena papanya tidak jadi memotong gajinya. Hal ini membuatnya semakin semangat bekerja.

"Kasih tau Lev, deh," gumam Arsya ketika menyadari bahwa dia belum memberikan kabar gembira ini kepada adiknya. Percayalah, pasti adiknya terkejut saat mendengar berita bahwa Papa mereka tidak jadi memotong gajinya. Karena, Ini sesuatu yang sangat mustahil terjadi.

Namun, yang terkejut bukan adiknya, melainkan dirinya sendiri. Ia mengernyitkan dahinya heran saat melihat notifikasi tentang postingan Instagram papanya di bagian atas layar.

Tumben sekali, pikirnya. Kenapa papanya tiba-tiba aktif di media sosial? Dan lebih anehnya, papanya mengetag akunnya di postingan itu. Ada apa gerangan?

"Monyet? Siapa monyet ini?" monolog Arsya sembari memperhatikan foto postingan tersebut dengan seksama.

"Kayaknya enggak asing," ucapnya lagi dengan dahi yang semakin mengkerut dalam.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Arsya seketika melebarkan kedua pupil matanya. "Lev!" teriaknya dengan emosi yang memuncak, menyadari bahwa adiknya lah dalang dibalik semua ini.

Siapa lagi kalau bukan dia? Cuma gadis itu yang suka sekali membuat ulah di rumah dan di manapun.

***

"Uhuk, uhuk." Levitra memukul pelan dadanya saat tersedak makanan ringan yang baru saja ia ambil dari lemari makanan di kamar abangnya.

"Hish, siapa sih yang nyebut nama Lev? Enggak tahu Lev lagi makan, apa? Kalau Lev isdet terus masuk dunia novel kerajaan, bisa bahaya. Bisa bikin harem Lev nanti di sana, walaupun haram, sih," gerutu Levitra kesal.

"Aish, novel-novel. Semua ini karena Bang Kevin, dia meracuni Lev dengan novel-novel itu," omel Levitra lagi, mengingat bahwa dia telah menyelesaikan tiga buku novel yang sedang tren di kalangan remaja.

Semua ini karena Kevin. Pria itu memaksanya untuk membacanya, dengan alasan agar mereka memiliki hobi yang sama, yaitu membaca novel, meskipun berbeda genre.

Tapi, seru, sih. Ia akan meminta pria itu mengirimkan beberapa buku lagi ke rumahnya. Hah! Ide yang bagus bukan?

"Ngomong-ngomong, Lev udah lama enggak jalan-jalan sama temen-temen abang," keluhnya. "Ini gara-gara tante Dasya! Suka ngekor ke mana-mana. Padahalkan Lev sedang berusaha mencari cara agar Lev tidak jomblo lagi," tambahnya seraya turun dari atas kasur abangnya.

Terlihat gadis itu merapikan sampah dan kasur abangnya yaang berantakan akibat ulahnya. Ya, walaupun bibirnya terus saja mengomel yang tidak penting.

"Beres! Jajan abang habis, perut Lev kenyang dan kamar abang sudah rapi seperti sedia kala," ucap Levitra dengan senyum yang mengembang.

Dengan langkah girang gadis itu keluar dari kamar abangnya dan menutup pintu itu dengan pelan-pelan.

"Bang Kevin, Bang Ferdi, Bang Ben, Lev ke mana dulu, ya?" tanyanya binggung kepada dirinya sendiri.

LevitraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang