Sad banget 🏠

307 37 6
                                    

Ting!!

Masa tenang Sungho terganggu bunyi notif hp.

BRUK!!

Kursi yang tadi dipake duduk sekarang udah jatuh, tehnya yang di meja tumpah.

Si gunung
Send a video

Abang!! Unhak dibully!!

Isinya, Woonhak diinjek teman-temannya terus bukunya dia di sobek, Woonhak cuma diem doang pas temen-temen dia lakuin itu.

"HALO!! LU NGAPAIN NGGAK TOLONG ADEK LU HAH!?" ngamuk dia yang langsung nelpon Taesan.

Inilah Sungho, kalo marah dia nggak peduli itu adeknya atau bukan dia bakal bilang kasar ke mereka.

"Tesan juga takut bang, Tesan ikut dibully gimana? Abang datang kemari dan bilang guru aja,"

"Bajingan, adek gue!! JEYHYUN RIWOO STOP NGEPEL KITA KE SEKOLAH!!"

Gas!! Udah ada mobil kan



Sampe di sekolah Sungho nggak ada tenang lagi, dia biarin Jaehyun sama Riwoo ke ruang kepsek sendiri sedangkan dia nyari Woonhak yang kemungkinan besar lagi belajar sekarang.

Bodolah sama Taesan Leehan, yang sekarang Woonhak paling penting.

Bisa-bisanya tuh anak dibully nggak ada laporan.

Tok tok!!

"Permis Bu, ganggu waktunya. Saya kakaknya Woonhak, boleh pinjam anaknya sebentar?",

"Oh iya, Woonhak itu kakaknya manggil,"

Woonhak bingung sih tapi diliat wajah abangnya yang kurang enak dipandang keluar ajalah.

Pas di luar si Woonhak kaget tetiba di tarik ngejauh dari kelas pergi ke deket tangga terus dipeluk abangnya.

"Kenapa?" Sungho dah merah Woonhak makin takut

"A-apa bang?"

"Kenapa nggak pernah bilang kalo dibully? Pengen mati?"

Yahh ketauan:(

Udah Woonhak duga ini pasti bakal terjadi suatu saat nanti.

Nggak prank ini beneran, Woonhak beneran dibully dari masuk semester dua ini gegara dikata tembem.

Ihh apasih yang salah? Jingan, ups!!

"Ikut Abang, tunjuk dimana kelas mereka!"

Di ruang kepsek ada 8 orang, satu kepseknya tiga lagi si para pembully.

"Mohon maaf atas perbuat anak didik kami kepada Woonhak, saya benar-benar tidak mengetahui kalau ada kasus pembullyan."

"Ya nggak tau pak, kalo bapak tau pasti udah lama adek saya nggak dibully. Ini udah enam bulan loh pak, lama itu!!" Jaehyun bakh pembela kebenaran

Dari tadi dia yang bisa buka suara, Riwoo nggak bisa dia terlalu lembut dan Sungho nggak mungkin abangnya udah kepalang murka.

"Saya kasih maaf mereka ini karena masih anak-anak, tapi saya minta maaf pak, Woonhak saya mau pindahin ke sekolah lain. Dua kakaknya tetap di sini, tapi dia pindah."

Kepala sekolah pen protes Woonhak itu pinter, tapi ya... Terpaksa, "tidak apa, saya mewakili semua warga sekolah minta maaf ya pada keluarga Woonhak dan Woonhak karena kejadian tidak mengenakkan ini.."

Selesai itu Jaehyun keluar dari ruangan tanpa ngajak yang lain, beruntung mereka udah peka kalo Jaehyun juga nahan amarah.

"Gausah ambil tas, kita pulang. Biarin dua Abang mu sekolah dulu." Jaehyun

Sungho udah mo narik Woonhak buat jalan tapi ditahan Riwoo, "biar Riwoo aja,"

Woonhak senyum tenang akhirnya dia pindah tangan ke yang lebih manusiawi, Riwoo. Soalnya dari tadi tangan dia mati rasa dipegang kuat sama Sungho, alurin amarah mungkin.

Pas Sungho sama Jaehyun buka mobil Riwoo bersuara lagi, "pinjam Unhak bentar ya, mo Riwoo ajak jalan-jalan."



Dua berudu yang baru pulang langsung diinterogasi lagi.

"Kenapa diam aja?" Jaehyun nanya.

Sungho nggak berani nanya dia masih marah semarahnya. Takut main tangan sama adeknya.

"Tesan takut kena juga..."

"Leehan nggak tau, Unhak nggak pernah ngomong dan Leehan juga nggak pernah nampak Unhak dibully,"

Jaehyun duduk di depan dia adeknya, tatap lekat Taesan, "jadi, sampe Unhak mati di tangan mereka kamu masih takut buat tolong?"

Taesan geleng kuat, nggak dia nggak mau Woonhak alami itu.

Lanjut ke Leehan, "kalo kamu nggak tau, nggak mau cari tau? Nanti kayak tadi, kamu pulang baru tau dari orang rumah Unhak dibully. Bayangin nanti pas pulang sekolah rumah rame bukan hajatan melainkan melayat?"

Ini Abang satu mainnya mati-mati ya:)


BRAK!!

"EH AYAM-AYAM!!" Taesan bangun. Ketiduran di sofa ruang tengah.

Huft gila mimpinya.

Suara yang bangunin dia adalah suara pel jatuh ke lantai, di mimpi dia kira itu kaca pecah.

"Bangun juga kamu, sini bantu Abang sama Lohan ngepel!!" Sungho bersabda, Leehan ada di sudut sebelah sana lagi ngepel dengan sangat lamban. Bikin Sungho gedek pen Taesan cepet bangun biar gantiin.

"Unhak mana?"

"Lagi keluar bareng Riwoo,"

"Abang jeyhyun?"

"Tuh di belakang lagi gali lubang sampah baru, kenapa?"

Huhhhh

Ternyata cuma mimpi...

Mimpi... Bajingan mimpinya gak waras banget

Mainan Woonhak dibully lagi, mana MC di mimpi malah Woonhak Sungho dan Jaehyun. Dia pion doang.

Yang mimpi siapa yang dimimpiin siapa.

Ihh nggak terima Taesan.

Serah, serah lu!! Gue capek. Orang lain seneng cuma mimpi, ini? Malah kecewa yang dimimpi bukan dia

Podoh!!



Sementara di tempat Riwoo sama Woonhak, dua-duanya lagi jalan-jalan di taman depan sambil makan cilok di bawah pohon. Abis belanja keperluan Riwoo tadi.

"Aduh!!"

"Kenapa?!"

"Lidah Unhak kegigit!!"



"Lidah Unhak kegigit!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di balik pintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang