Bontot K.O🏠

396 31 1
                                    

Sekarang Woonhak sudah di kamar rawat, diinfus juga.

Tadi pas dateng langsung dapat pertolongan pertama, Woonhak dinyatakan kena demam berdarah dan tipes secara bersamaan.

Sungho lemah saat itu juga. Baru kemarin dia anterin bapaknya kontrol sekarang udah di rumah sakit lagi nenemin Woonhak yang sakit dan entah kapan pulangnya. Kata dokter kalo terlambat bisa aja Woonhak udah beda alam soalnya tadi udah parah banget.

"Iya, nanti Jey bilang ke Sungho." Jaehyun tutup telponnya sama mama Woonhak.

"Kata mamanya bakal kirim duit dan mungkin besok mau jenguk, bang." Jaehyun kabarin Sungho kalau dia baru aja selesai telpon ibunya Woonhak sama ayahnya sekalian yang lagi sibuk kerja.

Leehan, Taesan, Riwoo pulang ke rumah buat beresin kekacauan rumah dan balik lagi sama beberapa baju Woonhak.

Sungho ngangguk doang sambil mikirin 'gimana nanti rusuhnya kakak dia pas kemari liat anak satu-satunya sakit?'

"Jey,"

"Napa, bang? Ada yang kudu dikabarin lagi? Tapi jangan Mak gue deh, takutnya gue yang diceramahin karena teledor jaga adek, alamat dismackdown bapak pulak."

"Bukan eyy, tapi kayaknya kita harus waspada kalo kakak gue datang deh.."



Keesokan harinya~

Woonhak udah sadar dan sekarang lagi makan bubur yang nggak ada rasa apa-apa.

"Mam lagi," ini Riwoo yang dapat tugas nyuapin Woonhak. Sungho sama Jaehyun pulang mandi, jadi dia bertiga sama Taesan Leehan yang jagain Woonhak. Tuh dua anak juga disuruh Sungho buat keluarin sofa dari dalam kamar sama meja terus lampu hiasnya.

Yoi, kamar rumah sakit rasa hotel, meuwaaaahhhh.

Mereka juga nggak tau ngapain Sungho nyuruh kayak begituan? Kek nggak guna ternyata pesan kamar spek kamar dewa Neptunus kalo gini ceritanya.

"Bayar kamar mahal-mahal terus yang paling nyaman dikeluarin, cih mending duitnya dipake beli CD ato nggak baju!" Dengus Taesan abis itu duduk di lantai sandaran di dinding.

Di sini yang duduk cuma Riwoo sama Woonhak, Woonhak di kasur pasien dan Riwoo di kursi plastik warna biru merek- kudu sebut juga nggak? Gausah deh.

"Sini tukeran sama Unhak bang, sekalian infus sama bubur nggak enak ini buat bang Tesan deh!" Ini si Woonhak pengen abangnya bersyukur dengan cara yang sedikit mengerikan.

"E-enggak jadi deh, wihh enak bener lantai rumah sakit ehehe dingin ademm begitu yakk, untungnya nggak ada kecoak sama semut api, bener-bener nyaman buat duduk nih behhh, sini Leh duduk bareng gue kita cosplay patung 'i'm thinking ' itu!"

Hadehhh...


"Bang Riw, kata dokter Unhak bolehnya makan apa dong?" Acara makannya udah selesai dan sekarang Woonhak gabut dan iri sama Taesan Leehan yang tadi keluar beli marshmellow sama minuman.

Riwoo yang lagi makan roti menjawab, "katanya belum boleh yang minyak minyak sama yang asam begitu, cuman nggak tau deh. Eh tapi buah-buahan boleh kayaknya, mau beli nggak?"

"Beneran, Bang!? Kalo gitu Unhak mau apel sama ang–"

"ADUHH ASTAGA ANAKKU WOONHAK YANG GANTENG SEJAGAD RAYA SEKARANG MAMA DATANG MENJENGUK MU NAKK, KATA JAEHYUN KAMU DEMAM BERDARAH YAA SAMA TIPES ASTAGAAA ASTAGAAA PENYAKIT BERBAHAYA!" Ucap mama Woonhak panjang kali lebar.

Empat nyawa yang di sana sontak tutup kuping dari suara nyaring itu.

Betapa kagetnya mereka ketika ada banyak barang masuk ke dalam kamar. Ada banyak makanan, buah, minuman, kursi lipat, kipas angin, kipas biasa, dan banyak barang kurang penting lainnya masuk ke dalam.

Di balik pintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang